Heeeemmmmm…..udara segar langsung terasa saat menginjakkan kaki disana. Mata seakan-akan berubah menjadi ringan untuk memandang alam sekelilingnya. Bagaimana tidak, tempat ini sungguh memukau. Warna merah jambu dari bunga-bunga kecil yang bertebaran seakan akan memberikan warna lain bagi sekitarnya. Birunya awan, hijaunya hamparan kebun, sawah, dan hutan serta di tambah dengan warna-warni bunga-bunga yang bertebaran di tanah berbatu.
Semakin lengkap dan cocok bagi kita yang ingin sejenak melepas penat di akhir pekan atau hari libur. Akses jalan yang sangat baik serta mudah menambah semanagt kita untuk mengunjunginya. Bukan hanya pemandanagnnya yang indah, tapi hasil karya tangan manusia juga bisa di saksikan di sana, bekas galian batu kumbung seakan-akan membentuk mosaic alami dari tangan manusia. Semakin lengkap dan menarik untuk menjadi salah satu alternative wisata alam di Tuban.
Tertarik untu mengunjunginya? Mudah saja, lokasinya ada di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Lokasinya searah denang pemandian bektiharjo kurang lebih 5 KM dari Pemandian Bektiharjo. Jalan menuju kesana sangat bagus, beraspal dan sangat memadai untuk di lalui dengan kendaraan roda 4. Sepanjang jalan, anda akan disuguhi curamnya jurang, lebatnya hutan jati, mosaic bekas penggalian batu kumbung sampai lapangan sepakbola yang tepat berada di samping curamnya tebing. Selain itu, hampir seluruh wilayah kabupaten Tuban bisa dilihat dengan jelas dari sini. Takjub adalah kata yang pertama terucap dari mulut saya. Bagaimana tidak, di wilayah Tuban yang sebagian merupakan pegunungan kapur, masih ada wilayah yang hijau, teduh, dan indah serta memiliki udara yang segar.
Tidak heran jika Tuban di kenal sebagai “KAMBANG PUTIH” atau kota putih yang terapung. Pelaut Ketika jaman dulu, dari kejauhan melihat tuban seperti batu putih yang mengapung, itulah sebabnya tuban di juluki sebagai “KAMBANG PUTIH”. Sama dengan lokasi wisata ini, di sana masih tampak hamparan batu putih yang seakan akan seperti lantai putih jika di lihat dari bawah.
Lokasi ini di juluki sebagai “WATU ONDO” atau “TANGGA BATU”. Kenapa demikian? Karena disana terdapat sebuah jalan entah sejak kapan jalan ini ada. Jalan ini biasa di pakai oleh para petani dan masyarakat sekitar untuk mengambil air dari bawah bukit dan membawanya ke atas untuk menyirami ladangnya. Ada yang lain ketika para petani menaiki watu ondo dengan begitu mudahnya. Keseimbangan serta kekuatan sangat di butuhkan disini ketika petani membawa ember air yang dipikul sembari menaiki WATU ONDO. Tidak rugi jika kita mengunjungi tempat ini. Selain tempatnya yang indah, juga ada hal lain yang perlu di perhatikan.
Keberadaan burung-burung disana. Dari atas sini kita bisa mendengar merdunya kicauan burung dari hutan di bawah bukit yang saling bersaut sautan. Dibawah bukit agak ke barat terdapat bongkahan-bongkahan batu yang seperti Grand Canyon. Cuma, skalanya lebih kecil dan terdiri dari batu kapur yang sudah ditumbuhi rumput. Sepertinya lokasi ini cocok bagi anda yang ingin mencari tempat untuk foto Wedding atau hanya sekedar hobi fotografi. Jangan ragu-ragu ketika anda berkunjung ke tuban untuk berziarah atau acara yang lain dan sempatkan berkujung ke Peson Wisata Tuban “WATU ONDO”.
Foto diambil tanggal 6 Desember 2009 Tepatnya di Wato Ondo di Desa Bektiharjo kec.semanding, kab.Tuban
Aku mengambil foto dengan Sony carl zeiss vario-tessar dsc-w55
0 komentar:
Posting Komentar