Masjid serupa Istana 1001 Malam di Tuban

Senin, 11 Oktober 2010

Masjid Agung Tuban

Waktu itu sudah cukup lama juga saya tidak pulang Tuban, pas pulang, waaah kaget betul. Masjid Tuban berubah jadi seolah Istana 1001 Malam. Apalagi kalau malam lampunya berpendar indah sekali. Ini sedikit sejarah berdirinya Masjid yang menjadi kebanggaan kota Tuban.

Masjid yang berlokasi di kelurahan Kutarejo, kecamatan Tuban ini didirikan pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo (Syeh Abdurrahman), Bupati Tuban ke-7, dimana saat itu ialah awal permulaan pemerintahan Islam, beliau wafat pada tahun 1460 (abad ke-15).

Namun secara pasti pendiri masjid ini tidak tercatat. Pembangunan masjid ke dua dilakukan pada tahun 1894 M pada masa pemerintahan Bupati Raden Tumenggung Kusumodigdo. Arsitektur bangunan masjid dibuat oleh arsitek Belanda bernama Toewan Opzichter B.O.W.H.M. Toxopeus.

Pembangunan yang selesai dan diresmikan pada tanggal 28 Juli 1894 ini telah mengalami perbaikan pada tahun 1985. Tahun 2004 renovasi dilakukan oleh pemerintah kabupaten Tuban dengan tidak mengubah bangunan aslinya, hanya menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia.Masjid ini selain sebagai saran ibadah juga digunakan sebagai sarana penyebaran agama islam di Pulau jawa.

Kabupaten Tuban merupakan kabupaten pertama pada masa pemerintahan Mojopahit yang bu;patinya memeluk agama Islam. Peran penting Tuban yang saat itu menjadi bandar perdagangan Internasional yang banyak dikunjungi pedagang dari penjuru dunia termasuk pedagang dari Persia, Irak, India yang membawa penyebar agama Islam.

Gambar Masjid Agung Tuban, dan Alun alun kota Tuban yang asri dan tertata rapi ... Nah foto di bawah foto masjid itu adalah (searah jarum jam) toilet yang unik dan bersih, pohon beringin berusia ratusan tahun tepat di tengah alun, parkiran becak di depan Museum Kambang Putih dan Gerbang Masuk Ke Pasar Pantai Boom

Keunikan masjid ini anataralain merupakan peninggalan Wali Songo dan disekitar masjid dan kompleks makam Sunan Bonang (Makam terdapat di belakang Masjid) ditemukan kitab al-Quran kuno dari kulit, keramik Cina, Pusaka, Sarkofagus, dll. Yang saat ini di simpan di museum KEMBANG PUTIH Tuban. (Museum terletak hanya 10 meter dari Masjid)

Oya, di depan Masjid adalah alun alun kota Tuban. Menurut saya, ini adalah alun alun terkeren di pulau Jawa. Coba lihat foto baik baik ya, selain tertata sangat indah dan rapi rumput dan tanamannya, juga bangunan yang menyertainya.

Hm… keren ya,… nuansanya nuansa Klenteng dan atau Cina Cina gitu … tuh liat bangunan Toiletnya, keren banget kan… heheheee… pokoknya bangga deh sama alun alun kota Tuban …

Oya, di alun alun sini kalau malam apalagi malam minggu, wow ramai sekali … di depan alun alun arah laut (di foto yang ada kudanya itu) biasanya terdapat bazar makanan, pakaian, barang barang hingga mainan semacam pasar malam gitu… seru lah kalau mau mampir

Alamat Masjid : Tanya aja Alun Alun Tuban juga sudah sampai hehehee

Pengalaman dan dokumentasi oleh Catur Guna Yuyun Angkadjaja

Sumber cerita tentang sejarah diambil dari http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/09/10/masjid-agung-tuban/ (dia ambil dari Direktori masjid Bersejarah)

Klenteng Kwan Sing Bio

Oleh : Anastasia Yuliantari


Kota Tuban menyimpan banyak situs bersejarah. Tak mengherankan, karena kota di pesisir pantai utara Jawa ini merupakan kota tua. Berikut dua situs bersejarah yang dapat dikunjungi bila sempat mampir ke Tuban.

Tempat pertama ini berkaitan dengan kedatangan bala tentara Tiongkok yang hendak menyerbu Kerajaan Singosari karena raja Singosari menolak untuk mengakui keagungan Negeri Naga sebagai penguasa. Mereka membawa ratusan kapal dengan ribuan bala tentara untuk memberi pelajaran pada kerajaan pembangkang yang ada di seberang lautan. Usaha mereka tak sia-sia, ratusan kapal itu berhasil merapat di Ujung Galuh, pantai yang berada di kawasan Tuban sekarang.

Adalah Raden Wijaya yang telah terusir dari Singosari akibat penyerbuan Jayakatwang secara kebetulan bertemu dengan mereka. Atas kecerdikan salah seorang pembantunya, calon raja pertama Majapahit itu mengarahkan pasukan asing itu untuk menyerbu Jayakatwang yang telah menewaskan ayah mertua dan meluluh-lantakkan kerajaan istrinya. Tak ayal pasukan asing itu berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya.

Setelah berhasil bala tentara asing itu hendak pulang ke negerinya, namun di tengah jalan diserang oleh Raden Wijaya beserta para pengikutnya sehingga menyebabkan mereka mengalami kekalahan dan tak hendak lagi menunjukkan kekuasaannya di Nusantara.

Menurut pemandu wisata yang mendampingi tour ini, para bala tentara itu sempat bermukim cukup lama dan mendirikan Klenteng Kwan Sin Bio. Klenteng Kwan Sin Bio ini mempunyai symbol Kepiting dan hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai.

Symbol kepiting raksasa di atap bangunan


Suasana di dalam Klenteng. Bangunan di tengah merupakan gazebo yang mengambang di atas kolam dan dapat dicapai melalui jembatan putih memanjang dari pintu gerbang di ujung foto


Di belakang gazebo yang mengambang di atas kolam terdapat bangunan bertingkat yang dipergunakan oleh para peziarah untuk tinggal selama melakukan perziarahan


Naga yang banyak dilukis dan dibuat patung dalam kelenteng


Dalam salah satu bangunan klenteng dibuat patung-patung dari berbagai figure yang ada dalam sejarah maupun kepercayaan penganut Konghuchu dan Budha


Lampion-lampion yang berderet sepanjang teritisan bangunan tampak menawan di siang hari. Terbayang bila menyala di malam hari, pasti seindah film-film Tiongkok tempo dulu yang banyak ditayangkan di televisi


Bila berkenan, para pengunjung dapat menyantap makan siang, pagi, atau malam di salah satu bagian klenteng. Tak perlu merogoh kantong, karena makanan ini disediakan secara gratis oleh pengurus klenteng.


http://baltyra.com/2010/08/18/tuban-selayang-pandang/

Berbuka Bubur Arab Gratis di Masjid Muhdlor tuban

TB Utama - detikSurabaya

Foto: TB Utama
Tuban - Tradisi berbuka puasa gratis tampaknya masih lekat di Masjid Muhdlor Jalan Pemuda, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota-Tuban. Secara turun temurun pemangku masjid membagikan makanan berbuka kepada warga miskin di sekitarnya.

Demikian pula dalam puasa ramadan tahun 2009 ini. Sejak awal puasa, pengurus masjid membuat bubur yang diramu dengan masakan khas jazirah Arab. Bubur beras dicampur bumbu kare ini dibagikan gratis ke warga.

Karena tempat membuat bubur beraroma harum masakan kare di Masjid Muhdlor, sehingga mendapat julukan warga sebagai bubur Muhdlor. Dan saban puasa ramadan menjelang berbuka, masijd kecil ini dipadati warga sambil membawa mangkok dan piring. Mereka berebut bubur yang diyakini warga penuh berkah.

Menurut pengurus Masjid Muhdlor, Ahmad Agil bahwa tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sejak kisaran tahun 1930-an. Awalnya pembuatan bubur ini untuk membantu para janda dan warga miskin yang kekurangan pangan saat puasa ramadan.

"Menurut cerita orangtua pendahulu kita, bubur ini dibuat dan dibagikan kepada janda dan warga miskin. Dulu diantar oleh takmir masjid, tapi sekarang mereka mengambil sendiri di masjid," kata Agil kepada wartawan di sela-sela meramu bumbu untuk pembuatan bubur di masjid Muhdlor di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota, Tuban, Minggu (23/8/2009) siang.

Saban hari, disaat pusa Ramadhan, panitia masjid ini dibantu warga sekitar untuk membuat bubur. Mulai beras, bumbu-bumbu dan tenaga pembuatan dilakukan secara gotong royong.

Bubur beras ini terasa istimewa karena di samping beraroma kare, dicampur balungan dan daging kambing, garam, santan kental dan tentunya bumbu kare. Saban hari panitia menghabiskan 10 Kg beras.

Bubur ini dibuat di dalam tong besar dengan melibatkan banyak orang. Untuk mengaduknya saja selalu bergantian, semua dikerjakan kaum pria. Untuk menjadi bubur siap santap butuh waktu sekitar 3 jam membuatnya.

Mereka mulai meramu bumbu sekitar pukul 14.00 WIB, selanjutnya hingga sekitar 17.00 WIB bubur sudah matang dan siap dibagikan. "Tradisi ini tetap kita lakukan untuk membantu warga yang tidak mampu dalam menjalankan ibadah puasa ramadan," kata M Lutfi, pengurus masjid setempat.

http://surabaya.detik.com/read/2009/08/23/131457/1187965/475/berbuka-bubur-arab-gratis-di-masjid-muhdlor

Sebuah Seni dari Tangan-tangan orang Tuban

Tingginya seni budaya kota Tuban membuat Tuban memiliki banyak kerajinan tangan yang unik dan menjadi ciri khas. Kerajinan ini berpotensi untuk dijadikan komoditas ekspor yang menjanjikan,

jika masyarakat melestarikan kerajinan-kerajinan khas Tuban dan menjadikannya sebagai produk industri kecil kemungkinan besar akan memberikan peluang tenaga kerja sehingga dapat mensejahterakan masyarakat. Hasil Produksi ini dapat di jual di tempat-tempat wisata yang ada. Akan tetapi banyak masyarakat yang tidak tergelitik dengan hal ini mereka beranggapan bahwa melestarikan kerajina-kerajinan serta memeliharanya supaya tetap eksis sangatlah sulit, selain faktor tersebut kebanyakan masyarakat kita lebih senang menggunakan media teknologi yang dapat mempermudah serta menghasilkan produk modern dari pada produk seni. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kerajinan kota Tuban yang sudah menjadi identitas diri. Kerajinan tangan yang sudah menjadi identitas tersebut antara lain:

1. Batik Tenun Gedok




Batik Gedok merupakan batik tradisional khas Tuban. Semua proses terjadinya batik masih dengan cara-cara tradisional, mulai dari penanaman kapas, pembuatan/ pemintalan benang, penenunan, sampai pada akhirnya proses pembatikan. Motif khas batik adalah gambar seekor burung Lacanang berhias bunga yang konon di bawa oleh prajurit Tar-Tar yang mendarat di pantai Tuban di zaman majapahit.Pusat produksi batik Gedok terletak di Desa Mandirejo, Kecamatan Kerek (25 KM barat Tuban).Bagi Anda yang ingin mendapatkan oleh-oleh batik ini sangatlah mudah, karena sudah banyak di jajakan di toko-toko yang menjual pakaian. Salah satu toko yang khusus menjual batik Gedok ini terletak di sebelah barat patung Tuban, atau perjalanan dari Tuban ke arah Merakurak.

2. Ongkek Tuak

Ongkek adalah tempat manaruh minuman Tuak & Legen yang dibuat dari bambu dengan dililit rapi oleh daun lontar.Saat ini agak jarang didapati penjual Tuak/Legen yang masih menggunakan Ongkek karena mereka lebih suka menggunakan jerigen.Bagi pengunjung Kota Tuban dapat dengan mudah untuk membeli miniatur Ongkek di pusat-pusat penjual cinderamata. Miniatur ini sangat bagus untuk hiasan ruang tamu keluarga.



Penjual legen atau toak dengan ongkek

3. Anyaman Bambu



Kerajinan anyaman bambu khas Tuban sangat berpotensi sebagai komoditi ekspor industri kecil. Pusat industri anyaman bambu ini terletak si Kecamatan Merakurak (10 KM barat Tuban). Saat ini produk yang dihasilkan berupa tempat tissue, tempat buah, tempat pensil, dll. Selain itu kerajinan ini dapat dibentuk sesuai dengan pesanan, misalnya dengan mencantumkan nama pada hasil kerajinan bersangkutan.

4. Gerabah Hias



Gerabah, kata yang sangat tidak asing lagi bagi kita semua. Walapun saat ini peranannya sebagai perlengkapan rumah tangga mulai tergantikan dengan produk dari logam, tetapi keberadaanya sebagai peninggalan budaya leluhur patutlah untuk kita lestarikan bersama.Di Tuban, pusat industri gerabah terletak di Kelurahan Karang - Kecamatan Semanding. Dilokasi ini Anda akan dapat menyaksikan keseluruhan proses produksi mulai dari penyaringan tanah, pembentukan motif, pembakaran dan sampai pada proses pemberian warna (cat). Keseluruhan proses tadi dilakukan dengan cara tradisional.

Pedas Mantap


Ini lagi yang kata orang Tuban sebagai "Tambule Toak". Ini adalah makanan yang sekarang ini sedang di gandrungi oleh warag Tuban. Ini adalah welut Warung jangkar. lokasinya ada di desa Tegalagung Kecamatan semanding. Sekitar 15 menit kearah selatan pasar baru Tuban. Welut disini memiliki rasa yang sangat pedas. Sanagat nikamt jika dimakan dengan sebungkus nasi jagung. Rasa bu,bunya yang pedas serta rasa belutnya yang manis dan gurih memberikan Rasa yang berbeda pada belut ini. Hanya dengan membayar 8000 rupiah anda sudah bisa menikamti belut ini.

Selain belut, warung jangkar juga mempunyai menu lain seperti burung puyuh, lele, dan katak. Menu yang ini cocok jika dinikmati saat jam makan siang. Tapi bersiap-siap untuk anda jika berkunjung disini pada siang hari. Entah itu kehabisan atau tidak punya tempat duduk.

Promosikan Selalu Kota Tuban

TEMPAT WISATA DI TUBAN


1.AIR TERJUN NGLIRIP
Tempat wisata air terjun "Nglirip" terletak di wilayah kecamatan Singgahan, ± 35 KM arah barat daya dari Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung yang tidak menggunakan mobil pribadi dapat menggunakan angkutan umum. Terdapat dua rute angkutan yaitu :
Rute Montong : yaitu naik angkutan umum dari terminal Tuban dengan jurusan Montong, yang kemudian dari di lanjutkan dengan naik kendaraan jurusan Jojogan. "Nglirip" terletak antara Montong - Jojogan, sehingga Pengunjung dapat langsung melihatnya jika melewati rute ini.
Rute Singgahan : yaitu dari Terminal Tuban naik bis jurusan Jatirogo, bis ini akan transit di terminal Kab. Bojonegoro yang kemudian dilanjutkan ke tujuan utama, Jatirogo. Jika pengunjung memilih rute ini, anda dapat turun di pertigaan "Warung Anjlok" - Jojogan. Dari sini, Nglirip hanya berjarak kurang dari satu kilo meter. Jika anda tidak malas, anda dapat berjalan kaki sampai ke Nglirip, atau naik angkutan jurusan Montong.
Sesampainya disini anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat menawan, dari pinggir jalan saja anda dapat melihat jatuhnya air dari tebing yang di atasnya terdapat jembatan kecil. Bagi Anda yang ingin menyusuri aliran bawah air terjun harap berhati-hati, karena jalanan setapak akan sangat licin, terutama di musim hujan.
Yang tampak oleh mata jika berada di bawah air terjun Nglirip adalah derasnya air yang jatuh dengan bebas dari ketinggian kurang lebih 25 M, satu hal lagi jika Anda perhatikan dengan baik bahwa terdapat Goa yang cukup besar di balik air terjun ini. Dahulu kala dipercayai sebagai tempat bersemedi bagi leluhur yang berilmu tinggi, ada juga yang mengatakan didalam goa ini dahulu terdapat seorang wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang, tentunya tinggal rohnya saja. Penduduk sekitar percaya bahwa sewaktu-waktu wanita ini akan keluar untuk berbelanja, tetapi orang tidak ada yang mengetahui wujud dari wanita ini.
Jika Anda kearah timur dari lokasi air terjun, Anda akan mendapatkan lokasi sumber air alam (kerawak) yang keluar dengan derasnya di tepian sungai. Sudah pasti Anda ingin untuk bermandi-ria. Lokasi ini masih sangat alami, belum ada bangunan apapun, dan sekali lagi agar berhati-hati karena banjir dadakan dapat datang tiba-tiba terutama di musim hujan.



2,KRAWAK
Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.
Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.



3.GUA PUTRI ASIH
Gua putri asih ini terletak di daerah montong kabupaten tuban. Gua ini sangat indah sekali dan terletak ditengah hutan jati yang masih alami. Bila anda berkunjung ke kota Tuban maka jangan sampai lupa untuk menginjakan kaki di gua ini, karena pasti Anda akan menyesal. gua ini mentyuguhkan panorama alami berupa gua dengan indahnya stalaktit dan stalakmit yang bermunculan dan bebgelantung di dinding gua. Yang paling indah dari gua ini adalah ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat besar yang menyerupai dengan selendang putri, makannya gua itu disebut dengan sebutan gua putri asih. Bila anda tertarik untuk berkunjung kesana maka Anda bisa mengambil beberapa jalur alternatif yaitu bisa langsung dari kota Tuban menuju singgahan dan gua tersebut terletak antara montong dan singgahan.



4AIR PANAS PRATAAN
Berada di tengah hutan di daerah yang masuk di wilayah Kecamatan Parengan yaitu sekitar 5 km dari pusat kecamatan parengan. Kondisi sekitar sumber air panas masih sangat alami sekali yaitu berupa hutan-hutan yang masih alami dengan pepohonan yang rindang. Jarak pemandian air panas Prataan sekitar 45 km arah barat dari Kota Tuban. Suhu air mencapai 56 derajat Celsius, dengan kadar belerang yang sangat tinggi dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit sepertiu gatal-gatal dan lain-lain. Bila hendak berkunjung dapat melewati rute Tuban-Montong-Tanggulangin, sehingga dapat terhibur dengan pemandangan alam berupa tegalan, sawah dan hutan jati. selain itu juga dapat menempuh rute tuban-jatirogo-parengan atau tuban- bojonegoro- parengan.



5.BEKTI HARJO
Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.
Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.



6.GOA NGERONG
Goa Ngerong adalah suatu gua dan tempat wisata di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur. Di tempat tersebut para pengunjung dapat melihat ribuan ikan di sungai yang airnya sangat jernih. Biasanya para pengunjung memberikan biji kapuk randu ke dalam sungai agar ikan-ikan tersebut mengapung untuk berebut makanan. Karena airnya yang jernih, sebagian besar warga di sekitar tempat tersebut juga memanfaatkannya sebagai tempat mandi dan mencuci.



7.GOA AKBAR
JIKA Anda sedang mengunjungi kota Tuban, jangan sampai tak menjejakkan kaki ke Goa Akbar yang terletak di Ngaban, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, lebih kurang satu kilometer dari pusat Kota Tuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru, pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri.
TAK hanya wisata goa yang dapat dinikmati di Tuban yang terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Goa". Sebagai daerah pesisir, Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata. Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, dan Klenteng Kwan Sing Bio, satu- satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan kepiting sebagai simbol pada pintu gerbangnya, yang menjadi tempat wisata religius. Juga terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu juga terdapat wisata air terjun dan pantai yang berpotensi menyedot pengunjung.
Sayangnya, potensi obyek wisata di Tuban yang cukup banyak itu kurang publikasi sehingga meski beberapa tempat wisata digarap cukup baik, tak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, pada semester I tahun 2003 terjadi penurunan pengunjung 1,17 persen dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, secara geografis Tuban yang memiliki panjang pantai sekitar 65 kilometer itu merupakan gerbang masuk ke Provinsi Jawa Timur di bagian utara.
Meskipun mempunyai beberapa produk unggulan, secara umum usaha pertanian Tuban, yang menduduki peringkat pertama penyumbang kegiatan ekonomi Tuban tahun 2002 dengan nilai Rp 124,8 miliar, masih bersandar pada produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung. Pada tahun 2002, produksi hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian penduduk Tuban itu meningkat masing-masing 1,03 persen atau 384.908 ton padi dan 3,07 persen atau 265.361 ton jagung.
Kekayaan hasil laut dari wilayah yang populasi sapi potongnya termasuk empat besar di Jatim itu juga terbilang menggembirakan. Selain tanaman pangan, ekspor berbagai komoditas kelautan cukup berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4 miliar dan teri senilai Rp 46,2 miliar. Tak ayal, ekspor hasil laut ke Singapura, Jepang, Korea, dan Cina menjadi pemasok yang cukup besar bagi sektor pertanian.
Industri pengolahan yang memberi kontribusi tak kurang Rp 77,6 miliar dan menempati posisi kedua penyumbang kegiatan ekonomi daerah Tuban, terbesar ditopang oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan komoditas Semen Portland. Industri berat yang pada tahun 2002 realisasi produksinya 63.287.790 kantong atau 12.667 ton itu menumpu hingga 92,9 persen pemasukan industri pengolahan. Sisanya terbagi pada industri kecil dan menengah. Beberapa industri pengolahan yang cukup unggul adalah anyaman bambu, kacang tanah, dan ikan teri. Namun, industri olahan seperti anyaman bambu dari Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Begitu pula industri kacang tanah serta pengolahan dan pengeringan ikan di Kecamatan Palang, Tuban, Tambakboyo, Bancar, dan Jenu, realisasi tahun 2002 sekitar 65 persen dari kapasitas produksi terpasang, hanya cukup dikonsumsi masyarakat Tuban.

Oleh karena itu, meski mempunyai cukup banyak potensi industri olahan, seperti legen dan makanan olahan lain dari Kecamatan Tuban dan Semanding atau gerabah hias di Kecamatan Semanding dan Parengan, kebanyakan hasil industri kecil dan menengah Tuban masih berbicara di tingkat lokal. Distribusinya pun hanya menjangkau empat pasar tradisional dan satu pasar hewan.
Meski demikian, masih terdapat industri olahan yang diunggulkan. Salah satunya batik gedog yang sudah melanglang ke mancanegara. Sentra industri di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, sekitar 35 kilometer ke arah barat pusat kota, menawarkan satu bentuk wisata tersendiri. Sambil berburu batik gedog, yang tahun 2002 produksinya 14.800 lembar, pengunjung dapat melihat proses pembuatan tenun khas Tuban yang didominasi motif burung dan bunga yang masih sangat tradisional: mulai pembuatan benang dari kapas, penenunan, hingga pembatikan.
Sesuai pergeseran peruntukan Tuban dari daerah agraris menjadi daerah industri yang strategis, Pemda Kabupaten Tuban menata wilayah-wilayah industri dengan wilayah pertanian sebagai penyeimbang। Lima kecamatan yang diperuntukkan bagi kawasan industri, yaitu Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, akan ditopang 14 kecamatan lainnya sebagai kawasan hijau. Sejalan dengan itu, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2002 mencatat tak kurang 26,38 persen atau Rp 23,4 miliar belanja pembangunan untuk sektor pembangunan daerah dan permukiman, menyusul sektor transportasi yang diberi porsi 27 persen. Meskipun demikian, secara nominal pengeluaran untuk belanja rutin pegawai jumlahnya tetap lebih besar, sekitar 42 persen dari APBD.

http://caltnganjuk.blogspot.com/2010/05/tempat-wisata-di-tuban.html

"Siwalan", Makanan Khas Kota Tuban

Woi, sobat pantura siapa yang belum tahu buah siwalan, atau buah dari pohon legen itu?
Lihat foto ini dibawah adalah siwalan yang udah dikupas kulit.

siwalan adalah makanan khas kota tuak (tuban) yang maknyusss.. Jika di buat minuman sirup dengan cara di potong kotak-kotak kecil. Anda dapat menjumpai pohon ni di daerah siwalan, atau lao di dekat rumah ku di desa ngepon, kec. Jatiroro. Disana selain pohon siwalan,pohon ini ada juga yang khusus menghasilkan legen yang telah dikenal dengan tuak hasil fermentasi tradisional.


gambar di atas adalah siwalan yang masih ada kulit arinya, yang siap di jual di pasar dengan harga kisaran Rp. 3.000-6.000. Makanan yang hanya anda jumpai di daerah kabupaten Tuban. Maka jika anda mampir di kota saya jangan lupa beli makanan dan minuman khas tuban.


Di sepanjang jalan ngepon, juga tertata rapi penjual siwalan, dan minuman legen asli. Tapi juga jangan keliru "awas barang penipuan!" hehe....

Nikmati Pedasnya Kare Rajungan Di Tuban


Kalau Anda penikmat kuliner daerah dan doyan pedas, sepertinya Anda wajib mencicipi makanan yang satu ini. Mampirlah ke Tuban, Jawa Timur dan cicipi menu kare rajungan. Anpa pasti akan menemukannya karena makanan ini sangat terkenal di Tuban.
Rajungan adalah nama sejenis binatang seperti kepiting, tapi rajungan itu beda dengan kepiting. Kalau kepiting bisa diternak, kalau rajungan itu hidup liar di laut. Cangkangnya bentol-bentol seperti macan tutul. Dagingnya juga jauh lebih manis dan lebih empuk serta gurih dari kepiting.

Bumbu karenya sangat tersohor di Tuban. Pertama kali menyentuh lidah, rasanya begitu membuai, sangat lezat. Tapi lama kelamaan rasa pedasnya akan meremukkan lidah dan siapapun yang sedang pilek, pasti hidungnya langsung plong. Buat Anda pecinta pedas, Anda harus menerima tantangan yang satu ini.
Masakan berkuah santan pekat ini dipercaya bisa meningkatkan vitalitas kaum Hawa. Soal rasa, selain pedas yang meremukkan tulang alias super duper pedas, aneka rempah yang paling menonjol dari kare ini adalah aroma gurih bawang merah, bawang putih, cabe rawit yang pedas menggigit, kemiri, lengkuas, kunyit, jahe, kencur, daun jeruk purut, daun sereh, ketumbar dan tentu saja kelapa.

Masakan ini tersedia di beberapa tempat di Tuban, seperti di rumah makan Joglo di Jalan Manunggal, rumah makan Karunia Dewi di kawasan Medengan, dan warung Wahyu Utama di sekitar Markas Kepolisian Resor Tuban. Tapi perintis awal kare rajungan sejak tahun 1986 adalah Ibu Ismoe dengan warungnya yang sangat sederhana bernama Manunggal Jaya, di Jalan Manunggal Tuban. Letaknya kira-kira 50 meter setelah rumah makan Joglo.

budaya Tuban

Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km. Penduduknya berjumlah sekitar 1 juta jiwa. Tuban disebut sebagai Kota Wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi pusat penyebaran ajaran Agama Islam. Beberapa obyek wisata di Tuban yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Makam Wali, contohnya Sunan Bonang, Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi (Palang), Sunan Bejagung dll. Selain sebagai kota Wali, Tuban dikenal sebagai Kota Seribu Goa karena letak Tuban yang berada pada deretan Pegunungan Kapur Utara. Bahkan beberapa Goa di Tuban terdapat stalaktit dan Stalakmit. Goa yang terkenal di Tuban adalah Goa Akbar, Goa Putri Asih, dll. Tuban terletak di tepi pantai pulau Jawa bagian utara, dengan batas-batas wilayah: utara laut Jawa, sebelah timur Lamongan, sebelah selatan Bojonegoro, dan barat Rembang dan Blora Jawa Tengah

BUDAYA ASLI TUBAN

Sandur merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional kerakyatan yang sampai saat ini masih hidup dan terpelihara, serta dipercaya mempunyai kekuatan magis bagi masyarakat pendukungnya, khususnya masyarakat desa Yungyang. Kesenian yang konon lahirnya pada masa penjajahan Belanda itu, sampai sekarang tetap hidup, terpelihara, dan berkembang, serta eksistensinya.

Sandur merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional kerakyatan yang langka, bahkan dapat dikatakan hampir punah, mengingat durasi pementasan kesenian tersebut semakin memurun. Sandur sebenarnya tidak hanya terdapat di wilayah Lamongan saja, tetapi juga terdapat di daerah-daerah lain, seperti daerah Bojonegoro, Probolinggo, Pamekasan, Bangkalan, Jombang, Surabaya, Tuban dan Lamongan. Secara pragmatis menurut pengamatan penulis, dewasa ini di daerah, daerah yang disebutkan di atas, hampir tidak pernah ada durasi pementasan kesenian sandur tersebut. Jika dimungkinkan ada, maka durasinya sangat kecil bila dibandingkan dengan daerah Lamongan.

Kesenian sandur di daerah Lamongan ini mempunyai kesamaan dengan kesenian sandur yang ada di daerah lain (Tuban dan Bojonegoro). Kata sandur berawal dari sebuah artikel yang berjudul “Seni Sandur Saya Mundur”. Dengan kata lain bahwa sandur berasal dari kata mesisan ngedur atau beksan mundur, karena sandur dipentaskan semalam ngedur (semalam suntuk).

Kesenian sandur merupakan kesenian yang terminologinya diambil dari anonim sandur: isane tandur (sa’wise tandur) yang berarti selesai bercocok tanam. Dengan kata lain bahwa seni sandur adalah salah satu bentuk ekspresi seni masyarakat agraris yang dilakukan selesai bercocok tanam. Disamping itu cerita yang ada dalam sandur, berbicara tentang gambaran kehidupan petani dalam menjalankan aktifitas agrarisnya.

Membicarakan kesenian tradisional kerakyatan yang berupa kesenian sandur. Seolah memasuki lorong gelap sejarah kesenian yang berbasis sinkretisme ini. Kesenian yang terminologinya lahir di tengah masyarakat agraris ini hampir punah keberadaan dan eksistensinya. Sehingga perangkat dan materi pertunjukannya banyak menyimbolkan idiom-idiom pertanian. Misalnya dalam dialog, pertunjukan sandur tema cerita yang diangkat bertemakan sawah, ladang dan kehidupan para petani yang ada di pedesaan.

Sebelum kesenian ini dipentaskan, biasanya diadakan upacara ritual terlebih dahulu. Peristiwa tersebut merupakan bagian awal pertunjukan atau pementasan, dengan kata lain ritual tersebut merupakan suatu bentuk mensucikan semua perangkat pertunjukan yang berupa jaran kepang (kuda kepang), cemeti atau cambuk (bahasa jawa: pecut), instrumen musiknya berupa: gendang, jidor, cimplungan, tamborin, dan gamelan jawa diantaranya: kenong, kempol, gambang kayu, saron demung, saron barong, pun perangkat lainnya. Biasanya pencucian tersebut dilakukan tujuh hari sebelum pertunjukan, dan dilakukan di tempat yang dianggap keramat atau yang dikeramatkan (di punden ).

Sebelum pementasan berlangsung, diawali prosesi ritual dengan pembakaran kemenyan atau dupa yang dilakukan seorang germo (pawang) sandur. Dalam adegan tersebut disertai mulut komat-kamit, tidak lain memberikan mantra pada alat-alat yang digunakan pada pementasan sandur tersebut, seperti barong, kuda kepang, cemeti dan alat lainnya, disamping ritual tujuh hari sebelum pertunjukan. Kemudian dilanjutkan berbagai tembang-tembangan diantaranya: tembang kembang lombok, kembang ganggeng, kembang wijen, kembang glonggong, kembang girang, kembang klopo, kembang lampes, kembang jeruk, kembang putat, kembang pucang, dan lain-lainnya, yang kesemuanya berfungsi meminta bantuan para roh penunggu desa guna terselenggara dan suksesnya pertunjukan kesenian tersebut.

Kesenian yang berbau magis ini,bersetting alam terbuka (tanah lapang) yang berbentuk segi empat, tiap sudutnya diberi tiang pancang dengan ukuran kurang lebih 1,5 m dan tiap-tiap tiang pancang tersebut diberi sesaji yang berupa kupat, lepet, janur kuning dan kembang wangi, khusus untuk kembang wangi dan kemenyan ditempatkan di sudut bagian Timur Laut (Jawa; pojok lor wetan) atau posisinya sebelah kanan pada waktu pertunjukan serta diberi tambang sebagai pembatas antara penonton dengan arena pertunjukan.

Kesenian yang berbasis di pedesaan ini, dalam mementaskan keseniannya semua aktor yang terlibat tidak menggunakan alas kaki, dimana aktor-aktor tersebut terdiri dari dua aktor perempuan dan sebagian besar aktornyanya ialah seorang laki-laki, baik pemain teater maupun pemukul instrumennya.

Kesenian sandur selain menggunakan gerak (tari) juga menggunakan dialog yang menggunakan bahasa Jawa campuran (bahasa Jawa: ngoko dan kromo), disamping itu juga menggunakan tetembangan (nyanyian Jawa). Pertunjukan sandur ini diawali dengan sebuah prolog yang dilakukan salah satu wiyogo (pemukul gamelan atau panjak) sebagai narator terhadap tema yang akan dipentaskan, dilanjutkan dengan adegan tari jaranan yaitu sebuah tari yang intinya hanya sebagai pengisi waktu menunggu cerita inti sandur. Tarian tersebut juaa diiringi dengan tembang-tembangan. Adegan ini dilakukan oleh dua orang laki-laki hingga ada yang sampai trance atau kesurupan, adegan macam inilah biasanya yang ditunggu-tunggu masyarakat pendukungnya. Setelah permainan tari jaranan (kuda kepang) selasai dilanjutkan adegan yang disebut pentolan, sebuah adegan yang berisi lelucon. Usai adegan pentolan barulah memasuki acara utama sandur. Uniknya kesenian sandur ini, disamping bagi sarana hiburan masyarakat pedesaan juga sebagai sarana terapi berbagai penyakit.

Cerita kesenian tradisional kerakyatan ini menggambarkan kehidupan masyarakat petani, mulai dari membuka lahan, membersihkan lahan, masa bercocok tanam, pemeliharaan tanaman, dan hingga pada akhirnya masa panen serta dilanjutkan pada proses pemujaan atau ritual kepada Dewi kemakmuran, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap yang maha kuasa. Kemudian tokoh-tokoh dalam kesenian sandur pada pementasan tersebut, antara lain: Jasmirah, Balong, Petak, Jasmani, Pak Empang, Nyai Asil, Anton, Lithi, Pak Calak, dan seorang Germo. Dan tokoh tersebut merupakan tokoh absolut dipementasan sandur budi doyo, yang keberadaan dan eksistensinya di desa Yung,kecamatan Modo Kabupaten Lamongan (Letak kelahiran Gajah Mada, deklarator Sumpah Palapa –red).

Berkaitan dengan agenda pra pertunjukan, kesenian yang berbau magic diawali dengan mulu komat-kamit membaca mantra dibarengi pembakaran kemenyan atau dupa yang dilakukan seorang Germo (pawang sandur), dengan tujuan mendatangkan roh atau danyang yang ada disekitar wilayah pertunjukan, guna membantu kelancaran, suksesnya pertunjukan. Kemudian dilanjutkan tembang-tembangan, tari jaranan yang menggunakan properti kuda kepang, dan diakhir pra pertunjukan diisi semacam banyolan atau besutan.

Di samping itu pada acara pembukaan pertunjukan kesenian sandur, diawali sebuah prolog, yang dilakukan salah satu crew sandur, yang merupakan sebuah sinopsis dari cerita akan dipentaskan. Dilanjutkan dengan pengenalan nama-nama pemain, pemusik atau wiyogo. Nama-nama tokoh dalam cerita sandur, serta semacam kirap khusus tokoh cerita di pertunjukan, dengan mengelilingi arena pertunjukan.

Cerita pertunjukan sandur tersebut menggambarkan seorang pengembara mencarai pekerjaan, yang diperankan oleh tokoh Balong dan Pethak. Dalam pengembaraanya, kedua tokoh tersebut bertemu seseorang tokoh petani tulen, yang bernama Pak Empang, dan sekaligus dijadikan anak, di lanjutkan dengan membuka lahan, menanam, hingga proses menetik hasilnya (panen),diselingi acara ritual khitanan tokoh Pethak dan perkawinan pada tokoh Balong serta mendatangkan kesenian yang berupa seni tayub sebagai hiburan. Lebih jelasnya inti cerita kesenian sandur menggambarkan aktifitas masyarakat agrarisnya

Makam Sunan Bonang Tuban


Salah satu ikon wisata Religi di Tuban adalah makam Sunan Bonang. Seorang diantara 9 wali songo yang sangat terkenal di Tanah Jawa.

Menurut beberapa sumber, Makam sunan bonang terdapat di beberapa tempat. Ada yang mengatakan di dusun Bonang Lasem kab. Rembang-Jateng, di pulau Bawean kab. Gresik-Jatim, di desa Singkal kab. Kediri-Jatim dan di Kelurahan Kutorejo kab. Tuban-Jatim.

Tetapi diantara ke empat lokasi tersebut, Makam sunan Bonang yang terdapat di kelurahan Kutorejo Tuban adalah yang paling banyak di kunjungi peziarah, baik yang berasal dari dalam negeri atau turis asing.

Hampir tiap hari, terutama pada hari-hari libur, makam ini selalu dipadati oleh ratusan bahkan ribuan peziarah. Oleh karenanya, Pemkab Tuban merasa perlu untuk membuatkan satu terminal khusus bagi para peziarah, yang terletak kurang lebih 500 meter dari lokasi makam. Hal ini dimaksudkan agar pengaturan lalu lintas peziarah dapat lebih terfokus sehingga tidak menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan yang lain.

Sunan Bonang atau yang bernama asli Raden Makhdum Ibrahim, dikenal sebagai salah satu penyebar agama islam di Jawa. Merupakan keturunan dari Raden Rahmat dan Nyi Ageng Manilo. Nyi Ageng Manilo sendiri adalah Putri seorang Tumenggung Majapahit yang bernama Arya Teja yang pada waktu itu berkuasa di Tuban.

Dalam melaksanakan dakwahnya, beliau selalu menggunakan cara-cara persuasif melalui pendekatan budaya lokal. Sehingga menarik masyarakat sekitar untuk mengikuti ajakannya. Salah satu bukti pendekatan persuasive tersebut adalah Beliau menciptakan tembang Tombo Ati, yang sampai sekarang banyak dinyanyikan dan diaransemen oleh beberapa musisi tanah air.

Menurut cerita sejarah, dalam berdakwah, Sunan Bonang sering menggunakan media bonang (salah satu jenis alat music khas Jawa/gamelan). Ini bisa dimaklumi, karena pada waktu itu, jenis kesenian semacam wayang kulit dan tayub, yang semuanya menggunakan gamelan, sangatlah digemari masyarakat. Dan lewat kesenian itulah, sedikit demi sedikit, nilai-nilai Islam dimasukkan dan hal-hal yang menyimpang dari kesenian-kesenian tersebut perlahan-lahan dihilangkan.

Salah satu hal unik yang terdapat di makam Sunan Bonang dan bisa dianggap sebagai kenang-kenangan dari Beliau adalah adanya Tasbih Biji Pisang. Tasbih ini berwarna hitam, dan merupakan untaian biji pisang yang sudah dari sononya seperti sudah diiris dan diberi lubang. Buah pisang ini, kalau dikupas, isinya hanya biji-biji tasbih tersebut, nggak ada dagingnya. Begitu dikupas, anda tinggal merangkainya menjadi tasbih. Ajaib bukan? Benar-benar ajaib.

Makam Sunan Bonang, terletak dibelakang Masjid Agung Tuban. Jalan masuknya melalui Gapuro yang terletak di pojok Barat alun-alun Tuban. Begitu memasuki area makam tersebut, akan akan menjumpai berbagai macam piring kuno yang tertempel di dinding-dinding area makam. Disana juga terdapat sebuah masjid tua yang dibangun oleh Sunan Bonang sendiri, namanya masjid Astana. Masjid ini, dulunya dipakai sebagai pusat dakwah Islam oleh Beliau.

Di depan masjid Astana, anda juga dapat menemukan peninggalan yang lain berupa tempat wudhu dari batu. Yang masih terawat sangat baik hingga saat ini.

Jika anda berkesempatan berziarah ke Makam Sunan Bonang, setelah dari makam jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kemegahan Masjid Agung Tuban dan juga keunikan Goa Akbar. Dua lokasi tersebut sangat dekat dengan komplek Makam, dan telah menjadi trade mark tersendiri bagi kota Tuban. (achonk)


*Foto diambil dari: pendidikandanpariwisata.blogspot.ą¤•ॉą¤®

http://kotatuban.com/makam-sunan-bonang-tuban/

Sejarah Kota Tuban

Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km.

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TUBAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata ‘Tubo’ atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah. Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

[ taken from : www.wikipedia.com ]

Off Road For Tuban

Hei pecinta off road Tuban dan TL (Toak Lover).....


Apakah anda salah satu orang yang gemar dengan tantangan yang berbahaya? Misalnya melewati jalan dengan medan yang berat dan penuh dengan tantangan? Apakah anda hobi dengan berkendara mobil? Apakah anda seorang offroader? Jika ya, pasti anda tahu tempat ini bukan? Yah betul ini merupakan salah satu daerah yang sering digunakan sebagai arena untuk off road. Sudah beberapa kali event-event offroad diadakan disini. Lokasi ini bukan lokasi yang biasa di gunakn para offroader, lokasi yang satu ini berbeda dengan arena aoffroad yang ada di tempat lain. Area ini merupakan area bekas penambangan kapur.
Walaupun sudah lama tidak di gunakan, tapi sampai sekarang masih banyak penduduk sekitar yang mencari rejeki dari sini. Inilah salah satu tantangan yang ada di sini. Yaitu arena disini selalu berubah karena tiap hari area ini terus digali. Dengan begitu tantangan bagi para offroader semakin bertambah. Saat diadakan pertandingan offroad disini, hampir seluruh offroader dari Indonesia hadir dan mengikuti pertandingan disini. Medan yang berdebu, bebatuan terjal, dan tanjakan yang curam dan tajam. Inilah yang coba dihadirkan oleh arena offroad di Desa Gedongombo ini. Bagaimana? anda para offroader tertarik untuk merasakan tantangn disini?

Tapi sayang arena ini belum secara resmi dijadikan sebagai arena offroad terbuka. Jadi kalau anda ingin merasakan tantangan yang super ekstrem, anda harus ijin pada pemkab setempat. Tapi apalah arti semua itu jika anda memperoleh suatu kenikmatan beroffroad ria yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Waktu event offroad diadakan disini, entah berapa mobil yag harus terjungkal dan harus kehilangan roda mereka. Belum lagi ditambah mobil yang harus ditarik ketika akan naik keatas. Bayangkan betapa beratnya medan yang ada di arena ini. Lokasi yang tidak jauh dari kota membuat tempat ini selalu ramai ketika ada event offroad yang diadakan disini. Lokasinya sekitar kurang lebih 3 km kea rah selatn dari pusat kota. Coba lihat tebing dan bebatuan yang berserakan itu, bagaimana para mobil offroader melewatinya? Pasti dengan susah payah dan butuh taktik serta strategi dari sang pegemudilah yang bisa menaklukkan arena ini. Apakah anda salah satunya?
Selain menghadirkan arena offroad dengan medan yang berat, pemandangan yang bisa disaksikan dari sini indah. Kota tuban terliahat jelas jika dilihat dari sini. Birunya laut hijaunya hutan juga bisa menjadi penyegar mata ketika anda sedang beroffroad disini. Menyaksikan offroad disini paling asyik jika menyaksikan dari atas tebing. Inilah yang membedakn arena offroad di Gedongombo dengan tempat lain. Apalagi saat sore tiba, pemandangan semakin indah ditambah dengan sunset kuning keemasan disebelah barat. Di musim hujan seperti ini, jalan yang becek merupakan tantangan tambahan bagi anda para pecinta offroad. Cobalah untuk beroffroad di arena ini. Ketagihan itulah hal yang akan timbul ketika mencoba arena disini. Tertarik datang saja disini.

Tapi ingat tempat ini belum resmi dijadikan arena terbuka untuk offroad. Siapa sich para offroader yang tidak tahan ntuk mencicipi arena offroader berkapur dan penuh dengan tantangan ini? Arena yang luas, jalur yang beragam, berbatu, dan indah pula pemandangan yang disuguhkan. Mungkin hanya ada disini tempat offroad yang memberikan pemandangan sekaligus tantangan. Untuk apa lagi berpikir lama-lama. Segera ajak club offroad anda untuk mencoba arena offroad berkapur di Tuban ini. Tuban memang kota dengan beragam hal yang bisa dilihat dan dinikmati. Tuban tidak henti-hentinya menghadirkan sesuatu yang berbeda di jawa timur. Arena offroad di Gedongombo salah satunya. Sayang jika anda para offroder tidak tahu dan belum menikmati tantangan disini. Tunggu apalagi segera cicipi tantangan disini.

Lokasi GAmbar : Arena Offroad Gedongombo,Desa Gedongombo,Kec Semanding Kab.Tuban
Kamera : Canon Coolpix L3 5.1 megapixel

Enak'e Welut Bagong


Hei, para orang Tuban....
Tahu Welut bagong? Pernah mencoba kesana? Bagaimana Rasanya? Mantap? Pedas?
Welut yang satu ini ada di desa tegalagung kecamatan semanding. kira-kira 15 menit dari Pasar Baru Tuban. Harganya yang murah, serta rasanya yang khas, membuat tempat makan ini selalu ramai dikunjungi. jangan kuatir bagi anda TL (Toak Lovers), di sini juga ada Toaknya. tapi bagi anda yang tidak suka Toak tapi tetap menjadi TL, jangan kuatir.....masih ada minuman lain...

Mampir zow.....dan promosikan selalu KOTA TUBAN....

SEE YOU TOAK LOVERS....

Watu Ondo



Heeeemmmmm…..udara segar langsung terasa saat menginjakkan kaki disana. Mata seakan-akan berubah menjadi ringan untuk memandang alam sekelilingnya. Bagaimana tidak, tempat ini sungguh memukau. Warna merah jambu dari bunga-bunga kecil yang bertebaran seakan akan memberikan warna lain bagi sekitarnya. Birunya awan, hijaunya hamparan kebun, sawah, dan hutan serta di tambah dengan warna-warni bunga-bunga yang bertebaran di tanah berbatu.

Semakin lengkap dan cocok bagi kita yang ingin sejenak melepas penat di akhir pekan atau hari libur. Akses jalan yang sangat baik serta mudah menambah semanagt kita untuk mengunjunginya. Bukan hanya pemandanagnnya yang indah, tapi hasil karya tangan manusia juga bisa di saksikan di sana, bekas galian batu kumbung seakan-akan membentuk mosaic alami dari tangan manusia. Semakin lengkap dan menarik untuk menjadi salah satu alternative wisata alam di Tuban.

Tertarik untu mengunjunginya? Mudah saja, lokasinya ada di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Lokasinya searah denang pemandian bektiharjo kurang lebih 5 KM dari Pemandian Bektiharjo. Jalan menuju kesana sangat bagus, beraspal dan sangat memadai untuk di lalui dengan kendaraan roda 4. Sepanjang jalan, anda akan disuguhi curamnya jurang, lebatnya hutan jati, mosaic bekas penggalian batu kumbung sampai lapangan sepakbola yang tepat berada di samping curamnya tebing. Selain itu, hampir seluruh wilayah kabupaten Tuban bisa dilihat dengan jelas dari sini. Takjub adalah kata yang pertama terucap dari mulut saya. Bagaimana tidak, di wilayah Tuban yang sebagian merupakan pegunungan kapur, masih ada wilayah yang hijau, teduh, dan indah serta memiliki udara yang segar.
Tidak heran jika Tuban di kenal sebagai “KAMBANG PUTIH” atau kota putih yang terapung. Pelaut Ketika jaman dulu, dari kejauhan melihat tuban seperti batu putih yang mengapung, itulah sebabnya tuban di juluki sebagai “KAMBANG PUTIH”. Sama dengan lokasi wisata ini, di sana masih tampak hamparan batu putih yang seakan akan seperti lantai putih jika di lihat dari bawah.

Lokasi ini di juluki sebagai “WATU ONDO” atau “TANGGA BATU”. Kenapa demikian? Karena disana terdapat sebuah jalan entah sejak kapan jalan ini ada. Jalan ini biasa di pakai oleh para petani dan masyarakat sekitar untuk mengambil air dari bawah bukit dan membawanya ke atas untuk menyirami ladangnya. Ada yang lain ketika para petani menaiki watu ondo dengan begitu mudahnya. Keseimbangan serta kekuatan sangat di butuhkan disini ketika petani membawa ember air yang dipikul sembari menaiki WATU ONDO. Tidak rugi jika kita mengunjungi tempat ini. Selain tempatnya yang indah, juga ada hal lain yang perlu di perhatikan.

Keberadaan burung-burung disana. Dari atas sini kita bisa mendengar merdunya kicauan burung dari hutan di bawah bukit yang saling bersaut sautan. Dibawah bukit agak ke barat terdapat bongkahan-bongkahan batu yang seperti Grand Canyon. Cuma, skalanya lebih kecil dan terdiri dari batu kapur yang sudah ditumbuhi rumput. Sepertinya lokasi ini cocok bagi anda yang ingin mencari tempat untuk foto Wedding atau hanya sekedar hobi fotografi. Jangan ragu-ragu ketika anda berkunjung ke tuban untuk berziarah atau acara yang lain dan sempatkan berkujung ke Peson Wisata Tuban “WATU ONDO”.

Foto diambil tanggal 6 Desember 2009 Tepatnya di Wato Ondo di Desa Bektiharjo kec.semanding, kab.Tuban
Aku mengambil foto dengan Sony carl zeiss vario-tessar dsc-w55

Tuban Punya Toak, Blognya Pecinta Toak


Selamat datang para penggemar dan pecinta toak Tuban. Blog ini bukan bermaksud untuk menyebarkan minuman keras, blog ini bermaksud mengenalkan Kota Tuban. seperti sejarah, wisata, dan sebgainya. Nama toak digunakan hanya sebagai nama untuk blog ini saja dan tidak ada maksud lain. Mengingat Tuban terkenal dengan minuman yang satu ini.

Jika ada yang ingin memiliki akun Blog ini, bisa mengirimkan biodata lengkap ke email ini dan jangan lupa sertakan nama user yang diinginkan serta passwordnya. Terima kasih.......
Email Admin : tubanpunyatoak@gmail.com

Melalui Bank, Yahudi Kuasai Semua

Biarkan orang lain sibuk bekerja, berdagang, memproduksi barang dan jasa. Tapi kita (Yahudi) yang mencetak uang kertas untuk mereka, disitulah kekuasaan berada

Riba adalah sumber kerusakan di dunia ini. Anehnya riba semakin populer dan kokoh mencengkram kita. Melalui Bank Sentral, riba masuk ke kantong dan dompet kita berupa uang kertas dan uang digital (fiat money). Riba adalah dosa besar setelah syirik dan durhaka kepada orang tua, dosa teringan dari pelaku riba sama seperti dosa barzina kepada orang tua!

Berabad yang lalu, para banco (rentenir Yahudi) telah memperkenalkan riba yang terselubung dalam berbagai modus, sehingga mayoritas umat Islam kini hampir tak mengenali lagi bentuk dan wujud riba yang kian mewabah. Empat belas abad silam, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam telah bersabda:"Sungguh akan datang kepada manusia, pada masa itu tidak ada seorang pun dari mereka melainkan makan riba. Jika tidak memakan riba, ia akan terkena debunya." (HR. Abu Daud, Mishkat - dan Ibnu Majah). Di antara riba yang terselubung adalah bank yang berlabel syariah, pasar saham syariah, uang kertas, sampai kartu kredit syariah. Tapi riba yang paling berbahaya tapi populer sehingga ia ada dalam genggaman manusia adalah uang kertas.Uang kertas dilihat dari segi fiqih, sudah jelas biangnya riba, ia mengandung sekaligus dua jenis riba, yaitu riba al-fadl dan an-nasiah, riba uang kertas takkan dijumpai dalam modus riba jenis lain. Riba al-fadl adalah kelebihan (surplus) yang diperolehnya melalui pencetakan nominal uang di atas kertas, dengan angka harga yang ditetapkan itu jauh di atas nilai intrinsiknya (harga bendanya).

Misalnya uang Rp.100.000,- biaya intrinsiknya Rp.266,-/lembar, maka kelebihannya adalah Rp.99.734. Inilah yang disebut riba tafadul (riba yang ditentukan) atau disebut Seigniorge. Dan riba an-nasiah terjadi karena penundaan pembayaran akhibat penimbunan uang (emas-perak) oleh bank sentral di setiap negara. Ini menyebabkan neraca kredit berjalan antar bilyet memaksa ditetapkannya bunga atas penundaan waktu untuk kliring, yang disebut jasa penyewaan uang atau interest. (Sumber: Dokumen Peruri & BI, Majalah Tempo, 25 Maret 2007).

Pertukaran uang kertas dengan berbagai barang dan jasa merupakan pertukaran sesuatu yang ghaib dengan sesuatu yang nyata. Uang kertas disebut ghaib karena pada hakikatnya uang kertas ini adalah banknote, yaitu surat janji (note) dari bank yang menerbitkannya dan disebut bilyet. Nota ini merupakan dayn atau utang, padahal utang pada bilyet (banknote) tersebut tidak jelas kepada siapa ditujukannya? Dan kapan dilunasinya?

Uang kertas hadir lewat penipuan para bankir sejak abad ke-17 masehi, yang mendompleng penjajahan bangsa Eropa terhadap bangsa lain, yang populer disebut imperialisme. Bukti bahwa uang kertas itu tak berharga sama sekali, misalnya Rp.100.000,-, sobek menjadi tiga serpihan atau lebih, maka lenyaplah sihir dan janji pada bilyet itu! Karena Bank Sentral menolak penukaran uang kertas yang termultilasi lebih dari dua bagian. Dan Bank Sentral memperlakukan uang kertas sesuai masa berlakunya, sehingga seseorang yang terlambat menukarkan uang kertas lama menjadi uang kertas baru, akan kehilangan assetnya yang tersimpan dalam uang kertas itu.



Dominasi Yahudi


Bank Sentral: Alat Mengeruk Kekayaan
Bagaimana mereka melakukan ini? Sederhana. Pertama, mereka kuasai saham Bank Sentral, lalu mereka memulai aksinya. Katakanlah uang yang beredar di sebuah negara adalah 5 miliar riyal, kemudian Bank Sentral menerbitkan 15 miliar riyal baru yang diedarkan dalam bentuk pinjaman pembangunan. Maka jumlah uang yang beredar menjadi 20 miliar riyal, ini akan melemahkan daya beli dari 5 miliar riyal di masyarakat sebelumnya, karena nilainya tinggal 25% dari perekonomian. Inilah yang disebut inflasi. Lalu harga-harga melonjak, misalnya: semula 1 riyal = 1 kg kurma, dengan inflasi tadi kini 1 riyal = 1/4 kg kurma. Dengan demikian Bank Sentral mengontrol 75 % dari sirkulasi uang di negara tersebut. Tapi ini baru tahap I.

Karena nilai uangnya merosot, maka pengusaha kembali ke bank untuk mengajukan pinjaman baru untuk tambahan modal, sebab ongkos produksi menjadi mahal. Kaum buruh menuntut kenaikan upah agar dapat hidup layak, karena naiknya harga-harga. Saat Bank Sentral cukup puas dengan tingkat utang di masyarakat, mereka mulai mengetatkan suplai uang dengan mempersulit pinjaman dan menaikkan suku bunga. Uang yang beredar justru tersedot kembali ke Bank Sentral, karena suku bunga deposito yang menarik. Kehidupan ekonomi terasa sulit bagi kaum miskin, sebab uang sulit diperoleh, begitu dapat uang daya belinya rendah. Sebagian warga terpaksa mencari uang tambahan agar dapat membeli kebutuhan mereka, kaum buruh kerja lembur, dan yang lain bisnis sampingan. Hidup mereka diforsir untuk mencari uang. Ini tahap II.

Tahap III, para bankir duduk manis dan menunggu sebagian debitur gagal bayar dan bangkrut. Ini akan memberi kesempatan kepada bank untuk menyita kekayaan riil, bisnis, properti dan sebagainya, dengan membayar harga murah lewat kredit macet. Dengan demikian Bank Sentral dapat meraih untung, meski sebelumnya mereka telah menguasai 75 % perekonomian lewat inflasi uang. Pabrik dan bisnis menjadi lesu, sebagian buruh di PHK, ibu-ibu menggadaikan emas perhiasan mereka untuk bertahan hidup dan bea pesantren anaknya. Aset masyarakat terus tersedot ke bank. Bahkan emas perak harus diekpor ke luar negeri sesuai permintaan para bankir (baca: Kaum Yahudi).

Setelah itu mereka mulai menguasai industri vital, sumber daya alam, tanah, properti dan media massa. Pemilik saham Bank Sentral negara ini kemudian berkomplot dengan rekan mereka sesama Yahudi di pasar valuta asing (Valas). Konspirasi ini untuk merontokan nilai uang kertas riyal negara Islam tersebut. Kenapa? Sebab sulthan telah lancang menegakkan syariat Islam secara kaffah, dengan mencetak nuqud nabawi dinar dirham sebagai wasilah muamalah rakyatnya.

Pabrik-pabrik dibuat seakan-akan kolaps, harga-harga kembali meroket, bisnis-bisnis pindah ke luar negeri, pengangguran kembali marak dan kriminal merajalela, rakyatpun panik. Dahulu mereka mengharamkan demokrasi apalagi turun ke jalan, namun krisis ekonomi telah berubah menjadi krisis sosial dan krisis kepercayaan publik. Semua orang menyalahkan sulthan karena menegakkan Islam secara benar. Media massa mulai menghujat pemerintah, LSM nasionalis menuding sulthan terlalu niaf dan ketinggalan jaman, bahkan sulthan mulai dikait-kaitkan dengan Osama bin Laden, karena sama-sama Islam fundamental. Islam kaffah zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasalam jangan diterapkan di zaman modern ini.Batalkan nuqud nabawi sekarang! Zakat dan muamalah cukup dibayar dengan riyal kertas. Begitu kira-kira tulisan di spanduk-spanduk pendemo.

Demo berubah menjadi huru-hara. Dunia Internasional mengecam sulthan, ulama panik dan mendesak sulthan untuk mengalah, asalkan Islam dibiarkan hidup, meski hanya diseputar masjid saja. "Ibadah rutin & menuntut ilmu saja ya, jangan diterapkan sekarang, tunggu khilafah tegak dulu, baru Islam boleh kaffah dech" Kata investor Yahudi menasihati sulthan.

Pertanyaan: Apakah Riba boleh menjadi halal dengan terbitnya Undang-undang? Apakah yang Haram menjadi Halal hanya karena mayoritas manusia telah menggunakan barang Haram tersebut? Apakah sah status darurat Anda ketika Pemerintah RI telah membolehkan dinar dirham beredar sejak tahun 2000, sementara dakwah mengenai uang kertas = riba telah di hadapan anda? Jawabnya cukup di dalam hati Anda saja.

Iran dan Ayatullah Khomeini: “Study Analisis tentang pemikiran Ayatullah Khomeini terhadap Islam, Republik Islam Iran dan Perdamaian”

Penulis : Tim Penulis Mahasiswa Fakultas Sosial-Politik dan Anggota Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Nasional

PENDAHULUAN
Pada tahun 1979 tak satupun rakyat Iran percaya bahwa negaranya akan terjadi perpindahan kekuasaan. Mungkin juga tidak akan ada yang percaya bahwa yang menumbangkan shah Reza dari kekuasaannya adalah seorang kakek tua yang sepanjang hidupnya itu dihabiskan dalam pengasingan di daerah kecil di Perancis, bernama Neauphlele Chateau. Ternyata Khomeini hanya ringkih fisiknya, tetapi jiwa dan semangatnya bukan main kokohnya.
Pada saat kedatangannya ke Iran untuk pertama kalinya ”sejak diasingkan”, Khomeini sangat dielu-elukan oleh rakyat Iran yang sudah berkumpul di jalan untuk menyambut sang tokoh Revolusi Iran di Teheran. Semua orang dari berbagai macam ideologi ”termasuk komunis” mengelu-elukan musuh nomer satu Pemerintahan Teheran pada saat itu. Seorang tokoh perjuangan mengatakan ”Dialah satu-satunya Feedayen paling konsisten, yang bersih, jujur, bermoral tinggi, penuh integritas dan konsisten melawan kekuasaan Shah yang diktator”. 1 (Achmad Munif, 50 Tokoh Politik Legendaris Dunia, Narasi, Yogyakarta, 2007. hal. 18)

Perlawanan sang Ayatullah dipicu oleh beberapa hal yang salah satunya masuknya budaya Barat secara leluasa sehingga mendesak kebudayaan Islam. 2 (Diyah Ratna dan Izzudin Irsam Mujib, Khomeini dan Revolusi Iran, Narasi, Yogyakarta, 2009. hal. 25) Padahal lebih dari 90% rakyat Iran pemeluk Islam bermadzab Shiah. Penanggalan Islam ingin diganti dengan penanggalan zaman Cyrus Agung, membuat kaum muslimin sangat kecewa.

Namun dari itu semua suka atau tidak suka, semua orang tidak bisa membantah bahwa ia adalah pengobar revolusi terbesar dalam sejarah Islam, setelah revolusi moral dan ketaukhidan yang dilancarkan Rasul Muhammad, di Jazirah Arabia. Khomeini yang selalu tampil tenang dan nyaris tanpa senyum itu adalah merk revolusi Islam. Kehadirannya di kancah politik telah mengubah monarki menjadi republik yang berasaskan Islam. Dari negeri yang dulunya dekat sekali dengan Barat selama 40 tahun dan kini menjadi negeri yang sama sekali tidak ramah terhadap Barat.

Pemimpin Yang Sudah Teruji Oleh Waktu

Ayatullah adalah sosok dan panutan bagi dunia Islam baik dari segi agamanya maupun politiknya. Penganut Islam Shiah ini begitu kuat dedikasi dan pemikirannya tentang Islam dan terbentuknya Republik Islam Iran. Beliau begitu kental sekali akan ke-Islamannya yang ia buktikan melalui pemikirannya tersebut. Bagaimana pemikiran dia yang mengubah Iran menjadi negara yang benar-benar identik dengan Islam. Sistem kenegaraannya diubah menjadi Republik yang berlandaskan Islam. Tentang perdamaian yang menjadi barang mahal di kawasan timur-tengah, Ayatullah menyerukan perdamaian untuk Palestina. Sosoknya begitu kuat dan kharismatik sebagai pemimpin. Dia seorang pemikir yng kuat yang walaupun jauh ditempat pengasingan tapi dengan pemikirannya itu dia bisa melakukan sesuatu untuk terciptanya perubahan di negeri para Mullah tersebut.

Inspirator Revolusi Iran 1979

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dalam hal ini akan muncul beberapa persoalan, Khomeini adalah sosok atau tokoh yang bisa merubah wajah Iran sampai sekarang ini. Republik Islam Iran adalah salah satu hasil dari pemikiran beliau yang mana sampai sekarang dipakai dalam menjalankan roda kenegaraan. Ada sebuah pertanyaan, sejauh mana pemikiran tersebut bisa lahir dan menjadi dasar negara di Iran tentang ”Republik Islam Iran”?bagaimana perjalanannya sampai bisa terjadinya revolusi tersebut?

Konseptor Republik Islam Iran

Gerakan politik Ayatullah baik dari pemikirannya tentang pembebasan Iran dari Monarki ala shah Reza dan Republik Islam Iran. Dari pemikiran dan langkah-langkah yang dia buat baik tentang Republik Islam Iran membuahkan hasil pada 1 Februari 1979. Iran benar-benar berubah menjadi negara yang berubah baik dari segi politik,budaya,ekonomi dan hukum serta militer. Budaya Islam shiah menjadi landasan utama dengan menggunakan sistem kaum mullah(keputusan tertinggi dari pemerintah adalah di tangan rakyat dengan terlebih dahulu melalui pertimbangan penasihat spiritual).3 (Diyah Ratna dan Izzudin Irsam Mujib, op cit, hal. 32) Hukum yang mengacu pada hukum al-qur’an yang benar-benar ingin menerapkan hukum tersebut di negara Iran. Ekonomi yang produktif yang berdasarkan pada kebutuhan nasional dan gaya hidup yang sederhana. Dan pada bidang militer yang sudah terbukti pada masa sekarang yaitu pasukan Garda Revolusi Iran menjadi tonggak kekuatan Iran dibidang militer. Tapi yang terpenting adalah bagaimana konsep pemikiran beliau tentang ”Republik Islam Iran”. Inilah yang akan banyak digali sejauh mana pemikiran tersebut bisa lahir dan menjadi dasar negara di Iran.

Khomeini mendirikan pemerintahan Islam seperti teorinya. Yang segera jadi perhartiannya adalah konsolidasi kekuatan. Dia percaya bahwa tanpa kekuatan, kemungkaran tak mungkin dapat disingkirkan, kebenaran tak mungkin dapat ditegakkan dan Islampun tak mungkin dapat diterapkan. Langkah pertamanya adalah membersihkan revolusi dari kekuatan ‘mungkar’ dan mereka yang mengabdi pada rezim lama. Dalam masa yang singkat, Amir ‘Abbas Hoveyda, mantan Perdana Menteri dan lebih dua ratus Jenderal dan pejabat teras Shah dihukum mati. Kemudian diikuti eksekusi atas personel militer, pejabat dan para pelaku berbagai kejahatan.

Sistem nilai baru yang diperkenalkan Khomeini tidak dapat dikenali sebagai secara tradisional Islami. Khomeini dan pengikutnya menggunakan kosakata yang pada esensinya kosakata ‘Islam Revolusioner’. Tuhan yang disebut-sebut oleh kebanyakan kaum revolusioner, sudah tak lagi hanya ‘pengasih dan penyayang’, seperti yang termaktub dalam setiap surat dalam Al Qur’an, tetapi juga sebagai ‘pengahancur tiran’. 4 (http://www.iranembassy.or.id/news_detail.php?idne=1634&idn=1&idsn)

Perbedaan antara Khomeini yang revolusioner dan Bazargan yang gradualis, bukan saja dalam soal HAM, seperti yang terjadi dimasa rezim baru. Tapi juga dalam sikap, pandangan dunia, dan pandangan masa depan Iran.

Sekilas Pandang tentang Khomeini

Bila kita membicarakan tentang Iran maka tidak akan pernah bisa lepas dari sosok Ayatullah Khomeini. Khomeini begitu lekat dengan Iran karena ditangan beliaulah Iran berubah dari yang menganut kekuasaan monarki ala shah Reza Pahlevi yang telah berakar di Iran dapat berakhir dan digantikan oleh konsep bernegara berdasarkan ajaran agama Islam yang hingga kini menjadi asas dalam kehidupan masyarakat Iran.

Melalui pemikiran-pemikiran beliaulah Iran bisa seperti sekarang ini. Walaupun terasingkan di pinggiran kota kecil Paris Neauphle le Chateau, Khomeini tiada hentinya membangkitkan semangat perubahan terhadap rakyat Iran. Jarak bukan hal yang membuat pemikiran Khomeini berhenti. Baik puisi, ceramah-ceramah beliau yang di rekam dalam bentuk kaset dan dan buku-buku menjadi bukti bahwa semangat beliau tidak pernah padam sebelum perubahan itu terjadi.

Tepat pada hari kamis tanggal 1 Februari 1979 Khomeini menginjakkan kaki untuk pertama kalinya sejak 15 tahun terasingkan. Sorak-sorai rakyat Iran menyambut pejuang yang tak pernah gentar terhadap shah Reza. Teheran penuh dengan masa yang tiada hentinya mengagung-agungkan Khomeini. Anak muda, ibu-ibu dengan anaknya dan para pejuang yang yang tak kenal lelah demi terciptanya perubahan dan itu terbayarkan walau dengan air mata, darah dan nyawa.

B. Khomeini Sang Founding Father

Iran tidak akan menjadi seperti sekarang kalau tidak ada yang namanya Ayatullah Khomeini. Konsep Republik Islam Iran menjadikan Iran sekarang ini menjadi salah satu negara yang kuat akan dasar negaranya. Bagaimana seorang Khomeini yang konsisten memperjuangkan rakyat Iran walau harus keluar masuk penjara dan diasingkan ke negeri orang lain. Dengan terus-menerus dia melakukan perlawanan dengan pemikiran beliau yang kuat dan tak pernah padam hanya karena jarak yang memisahkan.

Dengan mayoritas Islam Shiah terbesar, Khomeini menjadi ’Founding Father’ Iran. Hal ini terbukti sampai sekarang yang menjadikan Iran sebagai salah satu negara di Timur-Tengah yang masih tersisa dan berdiri dengan tegak. Negar-negara tetangga Iran sudah ’tekontaminasi’ oleh produk-produk yang diciptakan oleh Barat. Dengan dasar idealisme yang kuat Iran berani melawan hal itu dan sampai sekarang Iran tetap menjadi negara yang selalu dipimpin oleh pemimpin yang seperti apa yang telah dan diwariskan oleh sang ’Founding Father’ Iran, Ayatullah Khomeini.

Analisis

Dengan pemikirannya Iran pada tahun 1979 disulap oleh dia ’Ayatullah Khomeini’ menjadi negara yang mempunyai dasar negara yang kuat sampai sekarang. Republik Islam Iran merupakan hasil buah pemikiran beliau. Bagaimana Iran itu terbangun atas dasar Islam dan Al-Qur’an yang pada masa Shah itu semua dirubah menjadi negeri yang agak ke Barat-baratan.

Sejak muda Khomeini memang sudah memiliki obsesi untuk hadirnya Republik Islam yang bersendikan Al-Qur’an. Khomeini adalah seorang pemikir Islam. Ia telah menulis lebih dari 20 buku tentang teologi Islam. Selain itu dia adalah seorang guru dan ulama besar yang telah melahirkan lebih dari seribu pemimpin, yang kemudian menjadi elite di bidang keagamaan yang tersebar di seluruh Iran.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Ayatullah al-Uzmah Sayyid Ruhullah al-Musavi al-Khomeini dilahirkan di kota Khomein, dekat Isfahan, sekitar 300 kilometer selatan Taheran, pada 24 September 1902 (20 Jamadi-al-Thani 1320 H), bertepatan dengan hari ulang tahun Hazrat Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW dan Istri Ali Bin Abi Thalib (Imam Syiah Pertama). Nama Khomeini berasal dari nama kota Khomeyn. Di Iran memang ada semacam tradisi menggunakan nama kota/daerah sebagai nama orang, biasanya dengan menambahkan akhiran”i”. Contoh lain, Rafsanjan menjadi Rafsanjani, Teheran menjadi Teherani dan sebagainya. Sedangkan gelar Sayid menunjukan adanya garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW. 5 (http://www.iranembassy.or.id/news_detail.php?idne=1634&idn=1&idsn)

Ia berasal dari keluarga yang sangat religius. Baik ayahnya, Ayatullah Sayyid Mustafa al-Musavi al-Khomeini, kakeknya Sayyid Ahmad Hindi lahir di kintur, maupun kakek ayahnya, Sayyid Din Ali Syah, dikenal sebagai tokoh agama yang disegani pada masanya. Keluarga kakeknya adalah keluarga ulama terkemuka, Mir Hamed Husein Hindi Nesyaburi, yang karyanya, Abaqat Al-Anwar, jadi kebanggan Syiah India. 6 (http://www.iranembassy.or.id/news_detail.php?idne=1634&idn=1&idsn) Begitu pula kakek dari ibunya (Hajar Agha Khanon), Ayatullah Aqa Mirza Ahmad Khwasari. Sayyid Din Ali Syah adalah seorang cendikiawan muslim (Religious Scholar) dari Nishapur atau Nesyhabur (Iran timur Laut) yang bermigrasi ke Kashmir di mana kemudian ia menetap untuk selamanya. Anaknya Sayyid Ahmad Hindi, meninggalkan India pada sekitar 1830 dan mengembara ke Karbala dan Najab (dua kota suci ummat Islam syiah Irak) kemudian mengunjungi kota Khumayn untuk memenuhi undangan temannya, Yusuf Khan. Di Khumayn ia menikah dengan adik yusuf Khan yaitu Sakinah, dan memperoleh empat orang anak (seorang laki-laki, tiga perempuan). Anak laki-lakinya, Sayyid Mustafa al-Musavi yang lahir pada tahun 1856. Mustafa belajar di Najaf di bawa bimbingan Mirza Hasan Syirasi kemudian pada tahun 1894 ia kembali ke Khomeyn. Sayyid Ahmad meninggal dunia pada saat Mustafa berumur 8 tahun. Sayyid Mustafa juga mendapat bimbingan dari ayatullah Aqa Mirza Ahmad Khwansari dan kemudian menikah dengan anak Mirza Ahmad, Hajar Agha Khanom. Sayyid Mustafa dikaruniai anak sebanyak enam orang dan Ruhullah Khomeini yang bungsu dan satu-sdatunya yang panggilannya adalah Khomeini.

Pada tahun 1903, Ayah Ruhollah meninggal dunia pada usia 42 tahun. Kabarnya sayyid Mustafa dibunuh oleh dua orang bernama Ja’far Quli Khan dan Ridha Quli Sultan, agen-agen dinasti Qajar (1796-1926). Waktu itu Sayyid Mustafa sedang dalam perjalanan menuju ibukota provinsi Arak untuk menemui Gubernur Adhuh al-Sultan, guna melaporkan situasi yang tidak aman di kota Khomayn, jenazah Sayyid Mustafa segera di bawah ke Najaf. Para Ulama Taheran, Arak, Isfahan, Golpaygan, dan Khumayn, mengadakan upacara untuk mengenang kematian sayyid Mustafa.

Periode bergolak ini tidak pelak lagi meninggalkan kesan pada Ruhullah muda, kendatipun di disayangi oleh Sahebeh, bibinya yang tinggal bersama keluarga Ruhullah. Sahibeh memiliki mental dan pikiran yang kuat, kehidupan Ruhullah di dominasi Sahebeh dan Ibunya. Keduanya meninggal ketika Ruhullah berumur enam belas tahun.

Pada usia dua puluh tujuh tahun, Khomeini menikah dengan Batul, putri seorang Ayatullah dari Teheran. Mereka dikarunia lima orang anak, dua putra dan tiga putri.

Pada usia 19 tahun Khomeini kecil mulai belajar agama Islam pada Ayatullah Haeri di Irak. Seperti anak-anak lain, Ruhullah diajar menghapal beberapa surah terakhir Al-Quran dan beberapa frase serta kata Arab tentang Nabi dan Para Imam. Selain berbagai buku riwayat para imam dan sebuah buku hadits Nabi Muhammad SAW, diajakarkan pula sejarah versi Shiah. Misalnya ada keyakinan bahwa Nabi maupun keluarga Nabi (termasuk para Imam Shiah) wafat secara tidak alamiah. Ini ditunjukan dengan perkataan yang dinisbahkan kepada para Imam Shiah, kami kalau tidak diracun, ya dibunuh. Perjuangan antara kebenaran dan kebatilan ini, atau melihat segalanya dengan hitam dan putih, membekas pada jiwa dan pikiran Ruhullah. Kosa kata dan rasa dizalimi, senantiasa menyertainya sepanjang hayatnya. Jika menyangkut rasa tragedi yang mendalam, tak ada wilayah yang kelabu. Ruhullah mendengar hal ini berulang kali dalam hidupnya, dari rumah sampai maktab, mesjid dan madrasah. Dalam interpretasi disejarah seperti ini, Nabi muhammad disalimi musuh-musuhnya. Putrinya Fatimah, yang dihormati oleh kaum Syiah, diperlakukan secara tidak adil oleh Umar. Suaminya Ali diperlakukan secara tidak adil oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman yang merampas haknya untuk menggatikan Nabi sebagai Khalifah. Kaum Sunni hanya menganggap Ali sebagai Khalifah keempat setelah Nabi Muhammad SAW, sedangkan kaum Shiah memandang Ali sebagai Imam pertama. Setelah diperlakukan secara tidak adil, Ali kemudian dibunuh. Merupakan tugas segenap kaum Shiah untuk mengatasi ketidakadilan-ketakadilan semacam itu.

Perlawanan Khomeini dimulai sejak ayah dari Shah Reza Pahlevi yaitu Reza Shah. Bukunya yang pertama Kashfol-Asra, merupakan kritik tajam terhadap Reza Shah yang dianggap memerintah dengan sewenang-wenang. Khomeini beranggapan bahwa Reza Shah telah menghancurkan kebudayaan Islam yang sudah mengakar di Iran dan menjadi budak asing. 7 (Achmad Munif, op cit, hal. 18) Ketika kekuasaan berpindah tangan ke anaknya ‘Shah Reza Pahlevi’, Khomeini tidak menyurutkan semangatnya untuk menentang bahkan perlawanannya semakin keras. Pada tahun 1962 Khomeini berhasil mengorganisir pemogokan sebagai protes atas kebijakan pemerintah yang memperbolehkan saksi tidak perlu dilakukan sumpah untuk memberikan kesaksiannya dengan Al-Qur’an. Pada tahun berikutnya dan tepatnya pada tahun 1963, tentara Shah membunuh tidak kurang dari seribu demonstran dalam satu hari, Ayatullah Khomeini dipenjara untuk beberapa bulan, kemudian 8 bulan menjadi tahanan rumah. Pada bulan November 1964 barulah ia boleh kembali ke Qom.

Ternyata tahanan dan penjara tidak mengurangi sedikitpun semangat dari Khomeini untuk menentang Shah Reza. Ia terus berjuang dan pada suatu ketika ia diasingkan ke Turki, Irak dan terakhir di suatu desa kecil di Perancis, bernama Neauphlele Chateau. 8 (Achmad Munif, op cit, hal. 17) Dari pengasingan yang jauh itu pula ‘Khomeini’ tetap semangat untuk mengobarkan perubahan demi terciptanya suatu pemerintahan yang jauh dari penindasan dan pemerintahan yang jauh akan Islam. Pidato, ceramah-ceramah beliau yang dikasetkan dan pesan-pesan yang ia sampaikan kepada rakyat Iran. Umumnya kaset-kaset tersebut merekam komentar Khomeini tentang kejadian di Iran. Dalam pesannya ia selalu berpihak kepada rakyat dan memberikan semangat kepada mereka untuk melancarkan perlawanan kepada Pemerintah Teheran secara lebih keras. Dengan kata lain ia menganjurkan pemberontakan.

Kaset Khomeini merupakan pembawa suara yang terang-terangan menentang Shah dan rezimnya. Sebelumnya memang banyak oposisi yang mencoba menentang tapi dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak berani mengkritik secara langsung. Keberanian Khomeini telah menyulut keberanian rakyat Iran yang secara terang-terangan melakukan perlawanan semakin tinggi. Apalagi setelah Khomeini menyebut-nyebut “Republik Islam” yang kemudian disambut dengan antusias oleh rakyat Iran yang notaben lebih dari 90% adalah pemeluk Islam Shiah dan sudah rindu akan adanya perubahan di Negara mereka.

Bisa jadi namanya akan selalu dikenang rakyat Iran sebagai pemeluk Islam bermadzab Shiah terbesar di dunia. Seperti mereka mengenang Ali bin Abi Tholib, Husein bin Ali, serta imam-imam Shiah besar lainnnya. Khomeini memang seorang pemimpin besar, namun ia bukan seorang nepotis. Itulah salah satu ciri unik orang yang sangat dibenci keluarga Shah ini. Selama berkuasa Khomeini tidak pernah menunjukkan adanya gejala menjadikan anak-anaknya sebagai putra mahkota, termasuk ahmad Khomeini yang sejak muda menjadi orang kepercayaan atau semacam asisten pribadi.

Lepas dari bagaimana karakter kekuasaannya Khomeini pasca-revolusi yang juga mendapat kritik pedas-perannya sebagai salah satu seorang pemimpin besar dunia Islam tidaklah bisa diingkari. Bagaimana pemikiran dia tentang hukum dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat harus disusun berdasarkan hukum Allah(syariat Islam) yang mengatur secara lengkap tentang hubungan sesama manusia dan menjelaskan norma-norma yang ada maupun implementasinya pada setiap norma kehidupan. Maka orang-orang yang berada di jalur pemerintahan harus mendalami pengetahuan tentang syariat Islam. Dan karena yang mempelajari syariat adalah fakih, maka hukum dan peradilan Negara harus disusun berdasarkan pengetahuan para fakih, yang disebut marja’ . Peraturan yang disusun oleh prinsip monarki ataupun dewan parlemen dan legislatif yang dipilih berdasarkan suara terbanyak dinyatakan salah dalam Islam. Sistem hukum yang disusun oleh para ulama sangat diperlukan untuk menghindari adanya ketiakadilan, korupsi, penindasan pada masyarakat lemah maupun miskin dan juga menghindari adanya inovasi atau perubahan dari Islam itu sendiri maupun hukum syariat Islam. Adanya hukum itu juga untuk menghancurkan pengaruh anti-Islam dan konspirasi oleh Negara-negara asing non-Muslim.9 (Diyah Ratna dan Izzudin Irsam Mujib, op cit, hal. 31)

Sistem Wilayat al-Faqih ini telah banyak diadaptasi menjadi beberapa bentuk pemerintahan setelah Khomeini. Tetapi Ayatullah Khomeini adalah pendiri Islam pertama yang mengatur jalannya pemerintahan Islam pada sebuah Negara Republik Islam.
Ayatullah Khomeini telah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai orang yang berhasil mendirikan Negara Islam. Setelah Rasul Muhammad mendapat wahyu di Gua hira dan mendapat mandat kenabian, yang kemudian melahirkan Islam sebagai salah satu agama besar di dunia. 10 (Achmad Munif, op cit, hal. 20)

KESIMPULAN

Iran merupakan salah satu negara yang dasar negaranya mengunakan hukum syariat Islam. Gagasan ini pertama kali dibentuk pada saat Ayatullah Khomeini berhasil merubah wajah Iran dari yang Monarki ala Shah Reza dan dirubah menjadi Republik Islam Iran pada tahun 1979. Ayatullah Khomeini begitu besar jasanya dengan melakukan perubahan sampai keakar-akarnya. Hukum Islam ditegakkan di bumi Wilayat al-Faqih. Hukum yang mengacu pada hukum Al-qur’an yang benar-benar ingin menerapkan hukum tersebut di negara Iran. Ekonomi yang produktif yang berdasarkan pada kebutuhan nasional dan gaya hidup yang sederhana. Dan pada bidang militer yang sudah terbukti pada masa sekarang yaitu pasukan Garda Revolusi Iran menjadi tonggak kekuatan Iran dibidang militer.

Sistem Wilayat al-Faqih ini telah banyak diadaptasi menjadi beberapa bentuk pemerintahan setelah Khomeini. Tetapi Ayatullah Khomeini adalah pendiri Islam pertama yang mengatur jalannya pemerintahan Islam pada sebuah Negara Republik Islam.
Ayatullah Khomeini telah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai orang yang berhasil mendirikan Negara Islam. Setelah Rasul Muhammad mendapat wahyu di Gua hira dan mendapat mandat kenabian, yang kemudian melahirkan Islam sebagai salah satu agama besar di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Yusuf, Perjuangan Ayatullah Khomeini. Jakarta: Antara, 1979
Munif, Achmad, 50 Tokoh Politik Legendaris Dunia. Yogyakarta: Narasi, 2007
Ratna, Diyah dan Izzudin Irsam, Khomeini dan Revolusi Iran. Yogyakarta: Narasi, 2009
Khomeini, Imam, Palestina Dalam Pandangan Imam Khomeini. Jakarta: Pustaka Zahra, 2004

http://www.iranembassy.or.id/news_detail.php?idne=1634&idn=1&idsn

Penulis:
•Firda Umairoh*
•Rendy C.Mulyawan*
•Reza Fahlevi*
*Mahasiswa Fakultas Sosial-Politik dan Anggota Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Nasional