Masjid serupa Istana 1001 Malam di Tuban

Senin, 11 Oktober 2010

Masjid Agung Tuban

Waktu itu sudah cukup lama juga saya tidak pulang Tuban, pas pulang, waaah kaget betul. Masjid Tuban berubah jadi seolah Istana 1001 Malam. Apalagi kalau malam lampunya berpendar indah sekali. Ini sedikit sejarah berdirinya Masjid yang menjadi kebanggaan kota Tuban.

Masjid yang berlokasi di kelurahan Kutarejo, kecamatan Tuban ini didirikan pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo (Syeh Abdurrahman), Bupati Tuban ke-7, dimana saat itu ialah awal permulaan pemerintahan Islam, beliau wafat pada tahun 1460 (abad ke-15).

Namun secara pasti pendiri masjid ini tidak tercatat. Pembangunan masjid ke dua dilakukan pada tahun 1894 M pada masa pemerintahan Bupati Raden Tumenggung Kusumodigdo. Arsitektur bangunan masjid dibuat oleh arsitek Belanda bernama Toewan Opzichter B.O.W.H.M. Toxopeus.

Pembangunan yang selesai dan diresmikan pada tanggal 28 Juli 1894 ini telah mengalami perbaikan pada tahun 1985. Tahun 2004 renovasi dilakukan oleh pemerintah kabupaten Tuban dengan tidak mengubah bangunan aslinya, hanya menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia.Masjid ini selain sebagai saran ibadah juga digunakan sebagai sarana penyebaran agama islam di Pulau jawa.

Kabupaten Tuban merupakan kabupaten pertama pada masa pemerintahan Mojopahit yang bu;patinya memeluk agama Islam. Peran penting Tuban yang saat itu menjadi bandar perdagangan Internasional yang banyak dikunjungi pedagang dari penjuru dunia termasuk pedagang dari Persia, Irak, India yang membawa penyebar agama Islam.

Gambar Masjid Agung Tuban, dan Alun alun kota Tuban yang asri dan tertata rapi ... Nah foto di bawah foto masjid itu adalah (searah jarum jam) toilet yang unik dan bersih, pohon beringin berusia ratusan tahun tepat di tengah alun, parkiran becak di depan Museum Kambang Putih dan Gerbang Masuk Ke Pasar Pantai Boom

Keunikan masjid ini anataralain merupakan peninggalan Wali Songo dan disekitar masjid dan kompleks makam Sunan Bonang (Makam terdapat di belakang Masjid) ditemukan kitab al-Quran kuno dari kulit, keramik Cina, Pusaka, Sarkofagus, dll. Yang saat ini di simpan di museum KEMBANG PUTIH Tuban. (Museum terletak hanya 10 meter dari Masjid)

Oya, di depan Masjid adalah alun alun kota Tuban. Menurut saya, ini adalah alun alun terkeren di pulau Jawa. Coba lihat foto baik baik ya, selain tertata sangat indah dan rapi rumput dan tanamannya, juga bangunan yang menyertainya.

Hm… keren ya,… nuansanya nuansa Klenteng dan atau Cina Cina gitu … tuh liat bangunan Toiletnya, keren banget kan… heheheee… pokoknya bangga deh sama alun alun kota Tuban …

Oya, di alun alun sini kalau malam apalagi malam minggu, wow ramai sekali … di depan alun alun arah laut (di foto yang ada kudanya itu) biasanya terdapat bazar makanan, pakaian, barang barang hingga mainan semacam pasar malam gitu… seru lah kalau mau mampir

Alamat Masjid : Tanya aja Alun Alun Tuban juga sudah sampai hehehee

Pengalaman dan dokumentasi oleh Catur Guna Yuyun Angkadjaja

Sumber cerita tentang sejarah diambil dari http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/09/10/masjid-agung-tuban/ (dia ambil dari Direktori masjid Bersejarah)

Klenteng Kwan Sing Bio

Oleh : Anastasia Yuliantari


Kota Tuban menyimpan banyak situs bersejarah. Tak mengherankan, karena kota di pesisir pantai utara Jawa ini merupakan kota tua. Berikut dua situs bersejarah yang dapat dikunjungi bila sempat mampir ke Tuban.

Tempat pertama ini berkaitan dengan kedatangan bala tentara Tiongkok yang hendak menyerbu Kerajaan Singosari karena raja Singosari menolak untuk mengakui keagungan Negeri Naga sebagai penguasa. Mereka membawa ratusan kapal dengan ribuan bala tentara untuk memberi pelajaran pada kerajaan pembangkang yang ada di seberang lautan. Usaha mereka tak sia-sia, ratusan kapal itu berhasil merapat di Ujung Galuh, pantai yang berada di kawasan Tuban sekarang.

Adalah Raden Wijaya yang telah terusir dari Singosari akibat penyerbuan Jayakatwang secara kebetulan bertemu dengan mereka. Atas kecerdikan salah seorang pembantunya, calon raja pertama Majapahit itu mengarahkan pasukan asing itu untuk menyerbu Jayakatwang yang telah menewaskan ayah mertua dan meluluh-lantakkan kerajaan istrinya. Tak ayal pasukan asing itu berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya.

Setelah berhasil bala tentara asing itu hendak pulang ke negerinya, namun di tengah jalan diserang oleh Raden Wijaya beserta para pengikutnya sehingga menyebabkan mereka mengalami kekalahan dan tak hendak lagi menunjukkan kekuasaannya di Nusantara.

Menurut pemandu wisata yang mendampingi tour ini, para bala tentara itu sempat bermukim cukup lama dan mendirikan Klenteng Kwan Sin Bio. Klenteng Kwan Sin Bio ini mempunyai symbol Kepiting dan hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai.

Symbol kepiting raksasa di atap bangunan


Suasana di dalam Klenteng. Bangunan di tengah merupakan gazebo yang mengambang di atas kolam dan dapat dicapai melalui jembatan putih memanjang dari pintu gerbang di ujung foto


Di belakang gazebo yang mengambang di atas kolam terdapat bangunan bertingkat yang dipergunakan oleh para peziarah untuk tinggal selama melakukan perziarahan


Naga yang banyak dilukis dan dibuat patung dalam kelenteng


Dalam salah satu bangunan klenteng dibuat patung-patung dari berbagai figure yang ada dalam sejarah maupun kepercayaan penganut Konghuchu dan Budha


Lampion-lampion yang berderet sepanjang teritisan bangunan tampak menawan di siang hari. Terbayang bila menyala di malam hari, pasti seindah film-film Tiongkok tempo dulu yang banyak ditayangkan di televisi


Bila berkenan, para pengunjung dapat menyantap makan siang, pagi, atau malam di salah satu bagian klenteng. Tak perlu merogoh kantong, karena makanan ini disediakan secara gratis oleh pengurus klenteng.


http://baltyra.com/2010/08/18/tuban-selayang-pandang/

Berbuka Bubur Arab Gratis di Masjid Muhdlor tuban

TB Utama - detikSurabaya

Foto: TB Utama
Tuban - Tradisi berbuka puasa gratis tampaknya masih lekat di Masjid Muhdlor Jalan Pemuda, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota-Tuban. Secara turun temurun pemangku masjid membagikan makanan berbuka kepada warga miskin di sekitarnya.

Demikian pula dalam puasa ramadan tahun 2009 ini. Sejak awal puasa, pengurus masjid membuat bubur yang diramu dengan masakan khas jazirah Arab. Bubur beras dicampur bumbu kare ini dibagikan gratis ke warga.

Karena tempat membuat bubur beraroma harum masakan kare di Masjid Muhdlor, sehingga mendapat julukan warga sebagai bubur Muhdlor. Dan saban puasa ramadan menjelang berbuka, masijd kecil ini dipadati warga sambil membawa mangkok dan piring. Mereka berebut bubur yang diyakini warga penuh berkah.

Menurut pengurus Masjid Muhdlor, Ahmad Agil bahwa tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sejak kisaran tahun 1930-an. Awalnya pembuatan bubur ini untuk membantu para janda dan warga miskin yang kekurangan pangan saat puasa ramadan.

"Menurut cerita orangtua pendahulu kita, bubur ini dibuat dan dibagikan kepada janda dan warga miskin. Dulu diantar oleh takmir masjid, tapi sekarang mereka mengambil sendiri di masjid," kata Agil kepada wartawan di sela-sela meramu bumbu untuk pembuatan bubur di masjid Muhdlor di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota, Tuban, Minggu (23/8/2009) siang.

Saban hari, disaat pusa Ramadhan, panitia masjid ini dibantu warga sekitar untuk membuat bubur. Mulai beras, bumbu-bumbu dan tenaga pembuatan dilakukan secara gotong royong.

Bubur beras ini terasa istimewa karena di samping beraroma kare, dicampur balungan dan daging kambing, garam, santan kental dan tentunya bumbu kare. Saban hari panitia menghabiskan 10 Kg beras.

Bubur ini dibuat di dalam tong besar dengan melibatkan banyak orang. Untuk mengaduknya saja selalu bergantian, semua dikerjakan kaum pria. Untuk menjadi bubur siap santap butuh waktu sekitar 3 jam membuatnya.

Mereka mulai meramu bumbu sekitar pukul 14.00 WIB, selanjutnya hingga sekitar 17.00 WIB bubur sudah matang dan siap dibagikan. "Tradisi ini tetap kita lakukan untuk membantu warga yang tidak mampu dalam menjalankan ibadah puasa ramadan," kata M Lutfi, pengurus masjid setempat.

http://surabaya.detik.com/read/2009/08/23/131457/1187965/475/berbuka-bubur-arab-gratis-di-masjid-muhdlor

Sebuah Seni dari Tangan-tangan orang Tuban

Tingginya seni budaya kota Tuban membuat Tuban memiliki banyak kerajinan tangan yang unik dan menjadi ciri khas. Kerajinan ini berpotensi untuk dijadikan komoditas ekspor yang menjanjikan,

jika masyarakat melestarikan kerajinan-kerajinan khas Tuban dan menjadikannya sebagai produk industri kecil kemungkinan besar akan memberikan peluang tenaga kerja sehingga dapat mensejahterakan masyarakat. Hasil Produksi ini dapat di jual di tempat-tempat wisata yang ada. Akan tetapi banyak masyarakat yang tidak tergelitik dengan hal ini mereka beranggapan bahwa melestarikan kerajina-kerajinan serta memeliharanya supaya tetap eksis sangatlah sulit, selain faktor tersebut kebanyakan masyarakat kita lebih senang menggunakan media teknologi yang dapat mempermudah serta menghasilkan produk modern dari pada produk seni. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kerajinan kota Tuban yang sudah menjadi identitas diri. Kerajinan tangan yang sudah menjadi identitas tersebut antara lain:

1. Batik Tenun Gedok




Batik Gedok merupakan batik tradisional khas Tuban. Semua proses terjadinya batik masih dengan cara-cara tradisional, mulai dari penanaman kapas, pembuatan/ pemintalan benang, penenunan, sampai pada akhirnya proses pembatikan. Motif khas batik adalah gambar seekor burung Lacanang berhias bunga yang konon di bawa oleh prajurit Tar-Tar yang mendarat di pantai Tuban di zaman majapahit.Pusat produksi batik Gedok terletak di Desa Mandirejo, Kecamatan Kerek (25 KM barat Tuban).Bagi Anda yang ingin mendapatkan oleh-oleh batik ini sangatlah mudah, karena sudah banyak di jajakan di toko-toko yang menjual pakaian. Salah satu toko yang khusus menjual batik Gedok ini terletak di sebelah barat patung Tuban, atau perjalanan dari Tuban ke arah Merakurak.

2. Ongkek Tuak

Ongkek adalah tempat manaruh minuman Tuak & Legen yang dibuat dari bambu dengan dililit rapi oleh daun lontar.Saat ini agak jarang didapati penjual Tuak/Legen yang masih menggunakan Ongkek karena mereka lebih suka menggunakan jerigen.Bagi pengunjung Kota Tuban dapat dengan mudah untuk membeli miniatur Ongkek di pusat-pusat penjual cinderamata. Miniatur ini sangat bagus untuk hiasan ruang tamu keluarga.



Penjual legen atau toak dengan ongkek

3. Anyaman Bambu



Kerajinan anyaman bambu khas Tuban sangat berpotensi sebagai komoditi ekspor industri kecil. Pusat industri anyaman bambu ini terletak si Kecamatan Merakurak (10 KM barat Tuban). Saat ini produk yang dihasilkan berupa tempat tissue, tempat buah, tempat pensil, dll. Selain itu kerajinan ini dapat dibentuk sesuai dengan pesanan, misalnya dengan mencantumkan nama pada hasil kerajinan bersangkutan.

4. Gerabah Hias



Gerabah, kata yang sangat tidak asing lagi bagi kita semua. Walapun saat ini peranannya sebagai perlengkapan rumah tangga mulai tergantikan dengan produk dari logam, tetapi keberadaanya sebagai peninggalan budaya leluhur patutlah untuk kita lestarikan bersama.Di Tuban, pusat industri gerabah terletak di Kelurahan Karang - Kecamatan Semanding. Dilokasi ini Anda akan dapat menyaksikan keseluruhan proses produksi mulai dari penyaringan tanah, pembentukan motif, pembakaran dan sampai pada proses pemberian warna (cat). Keseluruhan proses tadi dilakukan dengan cara tradisional.

Pedas Mantap


Ini lagi yang kata orang Tuban sebagai "Tambule Toak". Ini adalah makanan yang sekarang ini sedang di gandrungi oleh warag Tuban. Ini adalah welut Warung jangkar. lokasinya ada di desa Tegalagung Kecamatan semanding. Sekitar 15 menit kearah selatan pasar baru Tuban. Welut disini memiliki rasa yang sangat pedas. Sanagat nikamt jika dimakan dengan sebungkus nasi jagung. Rasa bu,bunya yang pedas serta rasa belutnya yang manis dan gurih memberikan Rasa yang berbeda pada belut ini. Hanya dengan membayar 8000 rupiah anda sudah bisa menikamti belut ini.

Selain belut, warung jangkar juga mempunyai menu lain seperti burung puyuh, lele, dan katak. Menu yang ini cocok jika dinikmati saat jam makan siang. Tapi bersiap-siap untuk anda jika berkunjung disini pada siang hari. Entah itu kehabisan atau tidak punya tempat duduk.

Promosikan Selalu Kota Tuban

TEMPAT WISATA DI TUBAN


1.AIR TERJUN NGLIRIP
Tempat wisata air terjun "Nglirip" terletak di wilayah kecamatan Singgahan, ± 35 KM arah barat daya dari Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung yang tidak menggunakan mobil pribadi dapat menggunakan angkutan umum. Terdapat dua rute angkutan yaitu :
Rute Montong : yaitu naik angkutan umum dari terminal Tuban dengan jurusan Montong, yang kemudian dari di lanjutkan dengan naik kendaraan jurusan Jojogan. "Nglirip" terletak antara Montong - Jojogan, sehingga Pengunjung dapat langsung melihatnya jika melewati rute ini.
Rute Singgahan : yaitu dari Terminal Tuban naik bis jurusan Jatirogo, bis ini akan transit di terminal Kab. Bojonegoro yang kemudian dilanjutkan ke tujuan utama, Jatirogo. Jika pengunjung memilih rute ini, anda dapat turun di pertigaan "Warung Anjlok" - Jojogan. Dari sini, Nglirip hanya berjarak kurang dari satu kilo meter. Jika anda tidak malas, anda dapat berjalan kaki sampai ke Nglirip, atau naik angkutan jurusan Montong.
Sesampainya disini anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat menawan, dari pinggir jalan saja anda dapat melihat jatuhnya air dari tebing yang di atasnya terdapat jembatan kecil. Bagi Anda yang ingin menyusuri aliran bawah air terjun harap berhati-hati, karena jalanan setapak akan sangat licin, terutama di musim hujan.
Yang tampak oleh mata jika berada di bawah air terjun Nglirip adalah derasnya air yang jatuh dengan bebas dari ketinggian kurang lebih 25 M, satu hal lagi jika Anda perhatikan dengan baik bahwa terdapat Goa yang cukup besar di balik air terjun ini. Dahulu kala dipercayai sebagai tempat bersemedi bagi leluhur yang berilmu tinggi, ada juga yang mengatakan didalam goa ini dahulu terdapat seorang wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang, tentunya tinggal rohnya saja. Penduduk sekitar percaya bahwa sewaktu-waktu wanita ini akan keluar untuk berbelanja, tetapi orang tidak ada yang mengetahui wujud dari wanita ini.
Jika Anda kearah timur dari lokasi air terjun, Anda akan mendapatkan lokasi sumber air alam (kerawak) yang keluar dengan derasnya di tepian sungai. Sudah pasti Anda ingin untuk bermandi-ria. Lokasi ini masih sangat alami, belum ada bangunan apapun, dan sekali lagi agar berhati-hati karena banjir dadakan dapat datang tiba-tiba terutama di musim hujan.



2,KRAWAK
Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.
Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.



3.GUA PUTRI ASIH
Gua putri asih ini terletak di daerah montong kabupaten tuban. Gua ini sangat indah sekali dan terletak ditengah hutan jati yang masih alami. Bila anda berkunjung ke kota Tuban maka jangan sampai lupa untuk menginjakan kaki di gua ini, karena pasti Anda akan menyesal. gua ini mentyuguhkan panorama alami berupa gua dengan indahnya stalaktit dan stalakmit yang bermunculan dan bebgelantung di dinding gua. Yang paling indah dari gua ini adalah ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat besar yang menyerupai dengan selendang putri, makannya gua itu disebut dengan sebutan gua putri asih. Bila anda tertarik untuk berkunjung kesana maka Anda bisa mengambil beberapa jalur alternatif yaitu bisa langsung dari kota Tuban menuju singgahan dan gua tersebut terletak antara montong dan singgahan.



4AIR PANAS PRATAAN
Berada di tengah hutan di daerah yang masuk di wilayah Kecamatan Parengan yaitu sekitar 5 km dari pusat kecamatan parengan. Kondisi sekitar sumber air panas masih sangat alami sekali yaitu berupa hutan-hutan yang masih alami dengan pepohonan yang rindang. Jarak pemandian air panas Prataan sekitar 45 km arah barat dari Kota Tuban. Suhu air mencapai 56 derajat Celsius, dengan kadar belerang yang sangat tinggi dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit sepertiu gatal-gatal dan lain-lain. Bila hendak berkunjung dapat melewati rute Tuban-Montong-Tanggulangin, sehingga dapat terhibur dengan pemandangan alam berupa tegalan, sawah dan hutan jati. selain itu juga dapat menempuh rute tuban-jatirogo-parengan atau tuban- bojonegoro- parengan.



5.BEKTI HARJO
Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.
Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.



6.GOA NGERONG
Goa Ngerong adalah suatu gua dan tempat wisata di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur. Di tempat tersebut para pengunjung dapat melihat ribuan ikan di sungai yang airnya sangat jernih. Biasanya para pengunjung memberikan biji kapuk randu ke dalam sungai agar ikan-ikan tersebut mengapung untuk berebut makanan. Karena airnya yang jernih, sebagian besar warga di sekitar tempat tersebut juga memanfaatkannya sebagai tempat mandi dan mencuci.



7.GOA AKBAR
JIKA Anda sedang mengunjungi kota Tuban, jangan sampai tak menjejakkan kaki ke Goa Akbar yang terletak di Ngaban, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, lebih kurang satu kilometer dari pusat Kota Tuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru, pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri.
TAK hanya wisata goa yang dapat dinikmati di Tuban yang terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Goa". Sebagai daerah pesisir, Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata. Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, dan Klenteng Kwan Sing Bio, satu- satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan kepiting sebagai simbol pada pintu gerbangnya, yang menjadi tempat wisata religius. Juga terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu juga terdapat wisata air terjun dan pantai yang berpotensi menyedot pengunjung.
Sayangnya, potensi obyek wisata di Tuban yang cukup banyak itu kurang publikasi sehingga meski beberapa tempat wisata digarap cukup baik, tak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, pada semester I tahun 2003 terjadi penurunan pengunjung 1,17 persen dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, secara geografis Tuban yang memiliki panjang pantai sekitar 65 kilometer itu merupakan gerbang masuk ke Provinsi Jawa Timur di bagian utara.
Meskipun mempunyai beberapa produk unggulan, secara umum usaha pertanian Tuban, yang menduduki peringkat pertama penyumbang kegiatan ekonomi Tuban tahun 2002 dengan nilai Rp 124,8 miliar, masih bersandar pada produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung. Pada tahun 2002, produksi hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian penduduk Tuban itu meningkat masing-masing 1,03 persen atau 384.908 ton padi dan 3,07 persen atau 265.361 ton jagung.
Kekayaan hasil laut dari wilayah yang populasi sapi potongnya termasuk empat besar di Jatim itu juga terbilang menggembirakan. Selain tanaman pangan, ekspor berbagai komoditas kelautan cukup berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4 miliar dan teri senilai Rp 46,2 miliar. Tak ayal, ekspor hasil laut ke Singapura, Jepang, Korea, dan Cina menjadi pemasok yang cukup besar bagi sektor pertanian.
Industri pengolahan yang memberi kontribusi tak kurang Rp 77,6 miliar dan menempati posisi kedua penyumbang kegiatan ekonomi daerah Tuban, terbesar ditopang oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan komoditas Semen Portland. Industri berat yang pada tahun 2002 realisasi produksinya 63.287.790 kantong atau 12.667 ton itu menumpu hingga 92,9 persen pemasukan industri pengolahan. Sisanya terbagi pada industri kecil dan menengah. Beberapa industri pengolahan yang cukup unggul adalah anyaman bambu, kacang tanah, dan ikan teri. Namun, industri olahan seperti anyaman bambu dari Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Begitu pula industri kacang tanah serta pengolahan dan pengeringan ikan di Kecamatan Palang, Tuban, Tambakboyo, Bancar, dan Jenu, realisasi tahun 2002 sekitar 65 persen dari kapasitas produksi terpasang, hanya cukup dikonsumsi masyarakat Tuban.

Oleh karena itu, meski mempunyai cukup banyak potensi industri olahan, seperti legen dan makanan olahan lain dari Kecamatan Tuban dan Semanding atau gerabah hias di Kecamatan Semanding dan Parengan, kebanyakan hasil industri kecil dan menengah Tuban masih berbicara di tingkat lokal. Distribusinya pun hanya menjangkau empat pasar tradisional dan satu pasar hewan.
Meski demikian, masih terdapat industri olahan yang diunggulkan. Salah satunya batik gedog yang sudah melanglang ke mancanegara. Sentra industri di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, sekitar 35 kilometer ke arah barat pusat kota, menawarkan satu bentuk wisata tersendiri. Sambil berburu batik gedog, yang tahun 2002 produksinya 14.800 lembar, pengunjung dapat melihat proses pembuatan tenun khas Tuban yang didominasi motif burung dan bunga yang masih sangat tradisional: mulai pembuatan benang dari kapas, penenunan, hingga pembatikan.
Sesuai pergeseran peruntukan Tuban dari daerah agraris menjadi daerah industri yang strategis, Pemda Kabupaten Tuban menata wilayah-wilayah industri dengan wilayah pertanian sebagai penyeimbang। Lima kecamatan yang diperuntukkan bagi kawasan industri, yaitu Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, akan ditopang 14 kecamatan lainnya sebagai kawasan hijau. Sejalan dengan itu, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2002 mencatat tak kurang 26,38 persen atau Rp 23,4 miliar belanja pembangunan untuk sektor pembangunan daerah dan permukiman, menyusul sektor transportasi yang diberi porsi 27 persen. Meskipun demikian, secara nominal pengeluaran untuk belanja rutin pegawai jumlahnya tetap lebih besar, sekitar 42 persen dari APBD.

http://caltnganjuk.blogspot.com/2010/05/tempat-wisata-di-tuban.html

"Siwalan", Makanan Khas Kota Tuban

Woi, sobat pantura siapa yang belum tahu buah siwalan, atau buah dari pohon legen itu?
Lihat foto ini dibawah adalah siwalan yang udah dikupas kulit.

siwalan adalah makanan khas kota tuak (tuban) yang maknyusss.. Jika di buat minuman sirup dengan cara di potong kotak-kotak kecil. Anda dapat menjumpai pohon ni di daerah siwalan, atau lao di dekat rumah ku di desa ngepon, kec. Jatiroro. Disana selain pohon siwalan,pohon ini ada juga yang khusus menghasilkan legen yang telah dikenal dengan tuak hasil fermentasi tradisional.


gambar di atas adalah siwalan yang masih ada kulit arinya, yang siap di jual di pasar dengan harga kisaran Rp. 3.000-6.000. Makanan yang hanya anda jumpai di daerah kabupaten Tuban. Maka jika anda mampir di kota saya jangan lupa beli makanan dan minuman khas tuban.


Di sepanjang jalan ngepon, juga tertata rapi penjual siwalan, dan minuman legen asli. Tapi juga jangan keliru "awas barang penipuan!" hehe....